Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akibat Bobolnya Bendungan di Ukraina

15 Agustus 2023   21:54 Diperbarui: 15 Agustus 2023   22:06 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rusia sepertinya dalam masalah besar. Mereka sekarang tidak punya momentum lagi untuk berperang. Ukraina sendiri dalam persiapan untuk menyerang balik. Dalam negeri Rusia sendiri sudah mulai timbul pertikaian.

20 Mei 2023 Yevgeny Prigozhin bos tentara bayaran Wagner mengatakan bahwa Bakhmut telah jatuh. Kemudian pasukan ini mundur dan digantikan oleh pasukan Rusia.

4 Juni 2023 lebih kurang 200 ribu tentara Rusia tewas dalam pertempuran di Bakhmut. Loh? Bukannya Bakhmut sudah jatuh? Ini jatuh ke tangan siapa?

Kemudian Yevgeny buat pernyataan bahwa yang dia maksud adalah "Bakhmut no longer in Russia control." Ini sekarang siapa sih yang ga nyambung?

Memang Yevgeny ini pernah menyatakan keheranannya mengapa Rusia begitu bernafsu untuk menguasai Bakhmut. Padahal disini ga ada apa-apanya. Ga ada gudang senjata seperti yang diinformasikan.

Jadi sekarang Rusia mulai cakar-cakaran sementara Ukraina malah bersatu di bawah komando NATO.

7 Juni 2023 perang malah sudah mencapai Rusia. Biasanya rakyat Ukraina yang mencari perlindungan. Ini malah sudah terjadi sebaliknya.

Mirisnya lagi yang menyerang Belgorod saat itu bukan pasukan Ukraina tapi:
1. Freedom of Russian Legion.
Tentara Rusia yang menolak perang. Tapi nyerang negara sendiri?
2. Russian Volunteer Corps.
Warga Rusia anti Putin.
3. Polish Volunteer Corps.
Orang-orang Slavia timur dari seluruh dunia.
4. National Republikan Army.
Warga Rusia pro Demokrasi yang anti-Putin juga.

Merekalah yang bertanggung jawab atas penyerangan Belgorod, Darya Digina dan pengeboman di Saint Petersburg.

Bahkan kelompok bersenjata ini juga telah membentuk Congress of People's Deputies. Rencana mereka, jika Putin jatuh maka lembaga inilah yang nantinya akan menggantikan DUMA (parlemen Rusia).

Kelompok bersenjata inilah yang paling gigih menyerang Belgorod sehingga kota itu bagaikan kota mati. Tentara Rusia tidak dapat melakukan apapun selain bertahan.

Bagi kelompok bersenjata ini Belgorod sangat penting. Untuk mengalihkan serangan dari Krimea. Sebab tanpa Krimea perdamaian tak mungkin akan terwujud.

Meskipun kalangan pro Rusia banyak yang menyayangkan sikap Zelensky dan Biden yang menolak gencatan senjata. Namun sebenarnya sikap tersebut bisa dikatakan sangat wajar sebab perjanjian Minsk 1 dan 2 sendiri kan tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Sepertinya memang Rusia pengen habis-habisan. They want war...

Apalagi syarat yang diajukan Zelensky itu aneh. Untuk syarat pertama okelah masih bisa diupayakan jika beliau meminta tentara Rusia keluar 100 persen dari wilayah Ukraina. Namun meminta kembali Krimea sebagai syarat kedua? Ya ga mungkinlah. Rusia sudah habis-habisan disana. Masa mau diserahkan gitu aja.

Namun keteguhan Zelensky dengan syarat yang diajukannya pun terbilang wajar. Sebab beliau kan masih diatas angin. Winning Mentality. Biasalah...

Apalagi Krimea itukan memang sah miliknya Ukraina. Nikita Khrushchev yang jelas-jelas memberikan itu kepada Ukraina.

Nah sekarang kita bahas tentang bendungan yang bobol itu...

Nama bendungannya Kakhovka Dam. Tahun lalu pasukan Rusia melakukan taktik membuka pintu-pintu air yang ada di kota Kherson agar pasukan Ukraina tidak dapat melintasi sungai Dnipro.

Waktu itu Zelensky pernah mengatakan bahwa Rusia sedang merancang suatu tindakan untuk menghancurkan bendungan Kakhovka.

Beberapa bulan kemudian pihak Moldova memberitakan bahwa Ukraina berhasil memintas misil yang ditujukan ke bendungan yang ada di sungai Nistru.

Selain itu Rusia juga melancarkan serangan misil ke arah bendungan di Kryvyi Rih. Juga ke arah bendungan Oskil.

Jadi jelas Rusia mulai mengarahkan serangannya ke bendungan-bendungan yang ada di Ukraina meskipun itu melanggar Konvensi Jenewa pasal 56.

Maka wajar tuduhan diarahkan ke Rusia karena mereka telah berkali-kali menyasar bendungan terus. Meskipun Rusia menolak tuduhan itu sebab yang menyebabkan bendungan itu bobol bukan karena misil tetapi karena ruang mesin yang meledak. Jadi menurut Rusia bisa aja kan ini perbuatan Ukraina yang ingin memfitnah Rusia.

Namun bisa jadi bendungan ini memang retak sendiri akibat kerusakan yang alami. Mengingat bendungan ini dibuat pada jaman Stalin ditambah getaran-getaran yang ditimbulkan akibat perang.

Spekulasi mengenai apa atau siapa yang menyebabkan bendungan ini pecah memang beragam. Ada yang bilang bisa jadi memang Rusia yang melakukannya karena mereka tidak menginginkan pasukan Ukraina masuk. Mengingat bendungan tersebut pecah saat air benar-benar mencapai permukaan. Tapi ada juga yang bilang bisa jadi memang Ukraina yang ingin memfitnah Rusia. Hanya jika memang Ukraina yang melakukannya berarti bodoh banget dong mereka. Hanya karena ingin memfitnah Rusia lantas mereka harus ngurusin banjir yang belum tentu bisa mereka kendalikan.

Akibatnya banyak rumah yang akhirnya hanyut terbawa arus.  22 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Satu lagi...

Krimea kesulitan pasokan air karena mereka bergantung dari bendungan ini. Maka tuduhan bahwa Rusia yang melakukannya pun jadi mentah juga.

Jadi siapa dong?
Inilah perang...

Yang bisa kita kaji hanya dampaknya saja. Harga jagung dan gandum naik karena kawasan-kawasan yang terdampak akibat luapan air bendungan itu adalah kawasan pertanian dan gudang penyimpanan.

Gandum adalah bahan pembuat roti. Artinya harga roti sebagai bahan pangan akan naik. Jagung adalah makanan ternak disana. Maka otomatis harga daging hewan akan merangkak naik juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun