NIXON PERNAH BEKUKAN GAJI PNS NYA SELAMA 90 HARI
Gold Standard. Bukan barang baru sebenarnya. Dulu juga orang bertransaksi dengan emas dan perak.
Namun begitu jaman berganti, hal ini sudah dianggap tidak relevan lagi. Hingga akhirnya dunia beralih ke uang kertas. Hanya saja tetap tiap negara memastikan bahwa uang kertas tersebut harus didasarkan pada emas.
Sekarang uang kertas tidak lagi didasarkan pada nilai emas sejak Great Depression tahun 1929. Sebab banyak negara yang tidak bisa keluar dari krisis akibat mereka tidak bisa mencetak uang baru untuk menstimulasi ekonomi karena uang yang dicetak harus berdasarkan nilai emas yang disimpan.
Saat Franklin Delano Roosevelt jadi presiden Amerika, beliau mulai mengembangkan money supply. Inilah langkah awal Amerika mulai meninggalkan standar emas.
Setelah perang dunia kedua. Tepatnya 1 Juli 1944 sebanyak 744 wakil dari 44 negara sekutu berunding di Mount Washington Hotel untuk membicarakan sistem keuangan pasca perang dunia kedua. Bahkan Sovyet ikut serta pada waktu itu yang kemudian sepakat kecuali Sovyet untuk menerapkan Bretton Woods System.
Dengan sistem ini ke 44 negara tersebut setuju menambatkan mata uang mereka masing-masing dengan dolar Amerika. Sedangkan dolar sendiri ditambatkan pada nilai emas. Jadi pada dasarnya ke 44 negara ini tetap memakai standar emas juga hanya lewat calo.
Mengapa mereka bisa membuat kesepakatan model ini?
Karena waktu itu Amerika emasnya banyak. Jadi dianggap mampulah untuk maintain dan sustain. Padahal dalam jangka panjang ide ini berbahaya pada akhirnya.
Memang pasar menjadi stabil saat itu. Eropa mulai bangkit dan mencoba kembali menata perekonomiannya. Namun saat mereka sudah mulai sustainable, justru Amerika yang dalam tekanan.
Tiba-tiba Amerika kena inflasi kronis. Perdagangan mulai defisit. Impor lebih besar dari ekspor. Ditambah lagi Amerika waktu itu perang di Vietnam.