Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekejaman Jepang di Korea

1 Agustus 2023   20:00 Diperbarui: 1 Agustus 2023   20:15 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba bandingkan dengan Kanselir Jerman Willy Brandt yang bersujud dihadapan monumen Warsawa dengan maksud meminta maaf atas korban perang. Padahal Jerman tidak punya budaya itu. Jepang yang punya budaya itu. Makanya dunia langsung memaafkan Jerman.

Jepang harusnya punya rasa bersalah sebab kita tak akan pernah melupakan apa yang telah mereka buat di negeri kita tercinta ini.

Masalahnya generasi jaman itu sudah tidak memegang jabatan apapun di Jepang saat ini. Generasinya sudah berbeda. Kebijakan pun pasti tidak sama. Tujuan apalagi.  

Hanya yang perlu kita pegang saat ini adalah dalam mengenang masa lalu kita tidak boleh termakan propaganda penguasa moderen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun