Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kejatuhan Imran Khan

27 Juli 2023   20:28 Diperbarui: 27 Juli 2023   21:00 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun akhirnya semua itu hancur dilanda Covid-19. Imran Khan mulai pusing lagi. Bahkan beliau mengaitkan semua itu dengan konspirasi Amerika yang ingin menggulingkannya berdasarkan telegram yang sempat menggegerkan politik Pakistan.

Gara-gara ini Mahkamah Konstitusi terpaksa mengeluarkan Mosi tidak percaya kepada Imran Khan karena dianggap membocorkan rahasia negara.

Kemudian Imran Khan berusaha melawan dengan meminta kepada presiden untuk membubarkan parlemen. Tapi semua itu menjadi sia-sia karena Mosi tidak percaya sudah duluan keluar. Hingga 10 April 2023 Imran Khan jatuh.

Setelah itu beliau ngomong macam-macam. Mulai dari peran Amerika yang ingin menyingkirkannya karena beliau tidak ingin mengecam Rusia yang menyerang Ukraina hingga hubungan akrabnya dengan pemerintah Tiongkok.

Lalu naiklah Shehbaz Sharif adiknya Nawaz Sharif. Sementara Imran Khan sendiri sejak itu terus berhubungan dengan pengadilan. Kelihatan kalau beliau ini kurang lihai dalam bermain di arena politik Pakistan.

Tidak seperti Nawaz Sharif atau Pervez Musharraf. Meskipun mereka ada diluar negeri tapi cengkraman masih kuat mengakar di dalam negeri. Bukan itu saja. Saat mereka tidak menjadi pemimpin lagi mereka langsung ngeloyor ke luar negeri. Beda dengan Imran Khan. Meskipun sudah dihadapkan pada kasus hukum tapi beliau masih anteng saja menghadapi semua itu.

Inilah yang kemudian akhirnya membuat rakyat terkesan dengan sikap patriotik yang ditampilkan oleh Imran Khan. Meskipun begitu hal ini tidak menghalangi proses hukum yang harus dijalaninya.

Jadi menurut yang beredar di media sosial. Semua ini sebenarnya adalah ulah dari Nawaz Sharif. Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa di Pakistan itu berlaku "Pemimpin yang dikudeta atau yang diusir belum tentu hilang pengaruhnya. Sementara pemimpin yang sedang memimpin belum tentu punya pengaruh di lingkungan politik".

Ceritanya Imran Khan ini partainya bernama Tehreek-e-insaf. Sedangkan partainya Shehbaz Sharif bernama Partai Liga Muslim pimpinan Shehbaz Sharif tapi Ketumnya Nawaz Sharif.

Sebenarnya apa yang dikatakan di media sosial itu cukup beralasan sih. Sebab setahun setelah Shehbaz jadi Perdana Menteri sudah tiga kali Shehbaz bolak balik London menemui Nawaz Sharif. Kunjungan terakhir November tahun 2022.  Begitu beliau kembali langsung mengangkat panglima angkatan bersenjata Pakistan.  

Sejak itu rakyat memang benar-benar mengamuk. Bahkan rumah gubernur pun diserang massa. Mobil polisi dibakar. Bahkan pendukung Imran Khan mulai meneriakkan "Jangan sampai Imran jadi Morsi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun