Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pax Americana di Timur Tengah

8 Juli 2023   17:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   17:05 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selesai perang dunia kedua. Malah temannya sendiri pengen nantangin. Uni Sovyet. Akhirnya terjadi perang dingin yang bikin satu dunia sakit kepala. Terutama Timur Tengah.

Di benua Arab ini pendekatan yang mereka lakukan agak beda dari di Eropa. Mungkin mereka sadar karakteristik tiap wilayah kan beda-beda. Jadi pendekatannya bukan Manifest Destiny. Apalagi di Arab banyak minyak. Amerika punya banyak industri untuk meningkatkan produktivitas. Jadi Amerika butuh negara-negara Arab untuk menopang industrinya sekaligus menguntungkan juga buat negara-negara Arab. Jadi win-win solution lah.

Hanya negara-negara Arab ini agak trauma dengan Barat. Apalagi setelah penjajahan Inggris. Nah Amerika tahu masalah ini. Apalagi sesama negara Arab saling curiga. Ditambah Uni Sovyet ikut bermain juga disana.

Dunia Arab memandang kedua negara ini sebenarnya sama saja. Sama kaya sebelum-sebelumnya. Apalagi disana itu ada Israel. 

Lihat aja sekarang. Mulai dari Donald Trump sampai Joe Biden mendukung Israel. Kalau sudah begini Amerika kembali ke Manifest Destiny nya. Pokoknya kalian harus ikut kami.

Tapi ada satu cerita tahun 1956. Ini cerita tentang Terusan Suez. Waktu itu Terusan Suez dikuasai oleh Perancis dan Inggris. Datanglah Gamal Abdel Nasser. Terusan Suez diambil alih sama dia. Prancis dan Inggris marah dong. Maka mereka mendekati Israel. Mereka bertiga berkonspirasi ingin menyerang Mesir tanpa sepengetahuan Amerika. Koq bisa? Mungkin Prancis dan Inggris beranggapan Israel kan anak emasnya Amerika. Jadi cukup berhubungan dengan anaknya saja. Bapaknya ga usah dilibatkan. Palingan juga nanti kita dapat restulah. Yang penting anaknya ikut.

Sapa bilang?

Saat mereka beneran menyerang Mesir. Amerika ngamuk-ngamuk. Bahkan mengancam akan memporak-porandakan keuangan Inggris kalau mereka masih melanjutkan serangan itu. 

Jadi intinya Manifest Destiny. Mau Israel. Mau Singapura. Mau Australia. Ga peduli. Selama Lo ga ngelibatin gue..

Abis lo pade..

Jadi setelah mereka bertiga akhirnya mundur dari Mesir. Gamal Abdel Nasser jadi Hero dunia Arab. Bahkan mungkin sampai sekarang belum ada pemimpin dunia Islam yang mampu menandingi kepopuleran Gamal Abdul Nasser waktu itu. Apapun yang diomongin pak Gamal ini didengarkan oleh semua negara Arab waktu itu. Sampai Amerika pun dibuat pusing juga akhirnya. Soalnya pak Gamal ini dekat dengan Sovyet. Nah terus kenapa dibantu? Ini masalah ego my friends...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun