Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Pemenang di Tanah Palestina

4 Juli 2023   17:00 Diperbarui: 4 Juli 2023   17:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepi barat, Jordania berhasil mendirikan Palestine Liberation Organization (PLO). Jordania juga mampu merangkul Arab-arab Palestina ini. Dalam PLO juga ada Fatah, PFLP dan DFLP.

Hanya yang sangat disayangkan, meski begitu dekatnya Raja Abdullah I ini dengan bangsa Palestina namun beliau dibunuh oleh orang Palestina saat sholat Jumat di Masjid Al-Aqsa. Hingga Raja Husein yang menggantikan beliau sampai harus menetapkan bahwa PLO adalah masalah besar.  

Mengapa Raja Husein sampai mengatakan PLO adalah masalah besar?
Ingat seperti apa yang pernah direncanakan oleh Raja Abdullah I bahwa Jordania akan mengambil alih seluruh wilayah Inggris di tanah Arab. Bahkan Jordania pernah menawarkan bangsa Israel untuk hidup di wilayah kerajaannya. Padahal yang mereka inginkan adalah kemerdekaan. Begitu juga dengan Palestina. Pasti Raja Abdullah I juga menawarkan hal yang sama dengan bangsa Palestina. Namun untuk apa PLO didirikan. Untuk apa Fatah dan Hamas angkat senjata? Jelas yang mereka inginkan itu kemerdekaan. Bukan hanya sekedar hidup di wilayah otonomi. Mereka sedang memperjuangkan identitas mereka. Jordan bilang tepi barat itu milik mereka. PLO bilang itu wilayah mereka. Apalagi setelah Jordan kalah perang tahun 1967. Malah Israel yang mengambil alih tepi barat.

Mirisnya, bidannya PLO itu Jordania. Jordania berharap Palestina akan menjadi bagian dari mereka. Padahal kenyataannya Jordania tidak dianggap sama sekali dengan mereka. Tapi setiap kali mereka menyerang Israel,  pasti nanti larinya ke Jordania. Seenaknya saja mereka melanggar batas-batas negara seakan-akan Jordania itu tanah airnya juga tapi diajak gabung ga mau. Inilah yang membuat Raja Husein mengatakan bahwa PLO ini masalah besar buat Jordania. Makanya sejak Juni 1970 PLO tidak bebas masuk Jordania lagi kecuali harus berhadapan dengan militer Jordania. Raja Hussein sebenarnya sudah muak dengan PLO ini tapi takut kena hujat dengan teman-teman Arabnya.

Apalagi pada tanggal 6 Desember 1970 PFLP membajak empat pesawat di Dawson's Field dekat Zarqa, Jordania dan didukung PLO. Bayangkan...
Apa gak tambah gemes tuh Raja Husein.

Akhirnya..
Mungkin karena sudah tidak tahan lagi. Sudah diubun-ubun kayanya. Raja Hussein mengirimkan 74 ribu pasukan Jordanian Armed Force untuk berperang melawan Fatah, PFLP dan DFLP.  Beliau sepertinya tidak peduli lagi dengan PLO. Sampai-sampai PLO menyebut bulan itu dengan sebutan Black September saking galaunya.

Jadi itulah sebabnya kenapa Dunia Arab itu seakan menutup mata dengan perjuangan rakyat Palestina waktu itu. Sebab tidak ada otoritas tunggal yang bisa mengendalikan pergerakan para pejuang itu. Meskipun ada PLO. Ada Yaser Arafat. Tapi omongannya ga pernah mereka dengarkan.

Nah yang namanya Fatah, PFLP dan DFLP itu sekarang masih ada. Tapi PLO dan Yaser Arafat sudah tidak ada lagi. Lagian kalau ada juga kan ga ngaruh.

Mahmud Abbas bahkan berkali-kali mengumumkan agar sayap militer PFLP dan DFLP untuk letak senjata tapi satupun tidak ada yang mengindahkan. Malah Fatah dan Hamas sekarang berperang untuk menentukan siapa yang paling berhak atas Palestina.

Rakyat Palestina itu sebenarnya sama seperti bangsa Indonesia. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa. Hanya bedanya kalau bangsa Indonesia berbeda-beda suku bangsa tetapi tetap satu tujuan yaitu Indonesia sementara bangsa Palestina itu satu bangsa tapi pola pikirnya beda-beda. Sepertinya mereka itu sulit untuk menyatukan pikiran dalam memperjuangkan satu tujuan. Semuanya bawa ideologi masing-masing. Habis itu setiap organisasi punya pasukan bersenjata masing-masing. Wah apa ga tambah seru jadinya...

Bayangkan saja..
PFLP berani membajak pesawat di Jordania. Seakan-akan Jordania ga punya tentara apa. Hamas dan Fatah yang harusnya bisa bersatu ini malah berseteru. Apa sih yang mereka perjuangkan sebenarnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun