Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Krisis Chernobyl

15 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   17:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu sama seperti hari biasanya. Namun tiba-tiba semua tersadar...

Chernobyl Nuclear Power Plant. PLTN ini dibangun memiliki empat reaktor. Tujuannya untuk menyuplai tenaga listrik sebesar 4.000 MW. Satu reaktor khusus diperuntukkan bagi menyuplai Ukraina saja. Entah apa maksudnya.

Hari itu mereka melakukan aktifitas seperti biasanya. Memantau jika ada keadaan darurat yang harus segera ditangani. Misalkan berkaitan dengan panel-panel listrik atau kebocoran coolant yang bisa saja mengganggu operasional reaktor tersebut.

Jika menurut buku panduan teknis memang tidak ada masalah. Namun tanpa sadar ada design flaw. Cacad atau kerusakan pada saat perancangan.

Jadi dalam istilah reaktor nuklir itu ada yang namanya Control Rod. Gunanya untuk mengendalikan "pelumas" nuklir yang bahannya terdiri dari uranium atau plutonium.

Kemudian pada saat testing saat itu. Pada saat mereka menarik keluar Control Rod mungkin power langsung tidak stabil. Jadi mereka langsung buru-buru memasukkan saja Control Rod itu pada tempatnya.

 Padahal mata Rod itu kan terbuat dari graphite. Jika tidak hati-hati benda ini bisa menaikkan power secara mendadak. Hal ini bisa menimbulkan ledakan uap karena reaktor corenya memanas. Akibatnya Control Rod bisa retak dan "pelumas" pun bocor.

Jelas desaign flaw pertama ada di coolant nya. Reaktor tidak mungkin mendadak panas jika coolant bekerja dengan baik. 

Saat terjadi kebocoran, semua bahan yang menimbulkan radiasi ikut keluar. Diantaranya ada Iodine, Strontium, Caesium hingga Chernobyl terbakar.

Desaign Flaw berikut ada pada atap reaktor yang terbuat dari bitumen. Bahan yang mudah terbakar. 

Butuh waktu seminggu untuk memadamkan api dan mengorbankan 30 orang pemadam kebakaran yang tewas karena tidak ada yang memberitahukan kepada mereka untuk mengenakan pakaian khusus saat memasuki kawasan reaktor. 

Hal yang mengerikan lagi, pihak pemerintah Sovyet tidak langsung mengevakuasi warga Pripyat saat Chernobyl meledak. Padahal Chernobyl meledak tepat jam 1.23 pagi dan warga Pripyat tanpa sadar terlena dalam dekapan radiasi.

Paginya warga Pripyat mulai merasakan sakit. Kepala pusing, lidah terasa logam dan muntah-muntah. 

Pemerintah Ukraina mencoba untuk berbuat sesuatu. Namun karena wilayah Chernobyl ini diluar kuasa mereka maka mereka meminta bantuan Moskow untuk bertindak.

Dan seperti biasa Moscow bertindak lamban...

Pemerintah Ukraina bingung apa yang harus dilakukan. Sementara bantuan tak kunjung datang. Akhirnya dibiarkan saja.

Tanggal 26 April baru Moscow kirim bantuan. 52 orang tenaga ahli yang kemudian langsung masuk rumah sakit hari itu juga saat baru memasuki kawasan reaktor. Dari sini baru Moscow sadar kalau situasinya sudah gawat.

Baru besoknya ada perintah evakuasi. Setelah seluruh warga Pripyat terkontaminasi radiasi. Itupun tidak serta merta disetujui warga Pripyat karena tidak ada pemberitahuan lebih lanjut sampai kapan mereka dievakuasi.

Setelah mengalami penolakan hebat, kemudian Moscow membuat surat perintah resmi. Pemerintah Moscow menjanjikan evakuasi hanya berlangsung tiga hari. Tanpa membawa apapun. Jadi cukup bawa badan saja.

Kemudian janji tiga hari jadi molor sepuluh hari. Dikarenakan radiasi sudah menyebar hampir 1.000 kilometer. Bahkan Swedia sudah mendeteksi adanya radiasi yang menghampiri mereka berasal dari Sovyet. Sehingga pemerintah Swedia mengontak Moscow mempertanyakan masalah ini. Jawaban Moscow santai,"Tenang aja, Bro. Itu semua bisa kami atasi."

Tapi jawaban itu tidak memuaskan hati pemerintah Swedia. Sampai-sampai pihak Swedia mengancam akan membuat laporan ke Internasional Atomic Energy Agency jika Moscow tidak mau buka-bukaan masalah ini.

Barulah setelah itu Moscow memberitahukan bahwa salah satu reaktor nuklir mereka terbakar.

Setelah memberitahukan kepada pihak Swedia seterusnya pemerintah Sovyet mulai mengeluarkan pernyataan resmi tentang peristiwa Chernobyl tersebut. Sebab mereka juga tidak mau kecolongan berita juga dari Swedia. Jangan sampai rakyatnya tahu justru dari media Swedia.  

Setelah berhasil memadamkan api, Sovyet kemudian merancang kembali reaktor tersebut dengan sistem kungkung untuk mengantisipasi kemungkinan kebocoran berulang sementara mereka masih membersihkan radiasi.

Pada saat membangun kembali reaktor tersebut, Sovyet juga mengirimkan ahli-ahli reaktor nuklirnya untuk memastikan bahwa lokasi reaktor aman pada saat pembangunan kembali dimulai.

Ternyata dari hasil investigasi para ahli reaktor tersebut mendapati bahwa bahan radiasi ini telah menggumpal. Besarnya sekitar 2 meteran dan mirip kaki gajah. Jadi berdasarkan temuan ini mereka menyimpulkan bahwa tempat itu aman untuk dimulainya pembangunan. 

Pembangunan kembali reaktor tersebut memakan waktu 206 hari. Dengan 7.300 ton besi mengelilingi reaktor seperti cungkup. Sepertinya mereka tidak berani main-main lagi dalam hal ini.

Setelah Sovyet bubar barulah bisa didapatkan informasi yang sebenarnya tentang peristiwa Chernobyl ini. Yaitu tadi. Desaign Flaw. Cacad pada saat perancangan.

Akibatnya Pripyat jadi kota hantu. Kota itu baru bisa ditempati setelah 20.000 tahun lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun