Sebenarnya dalam dunia PERSAHABATAN kita mengenal ada dua jenis teman yang bakal kita temukan. Teman pertama berjenis PEMANTIK API sedangkan teman kedua berjenis PEMADAM API. Teman berjenis PEMANTIK API sanggup melakukan apapun dengan kapasitasnya memberi kita semangat bahwa API yang kita bawa TIDAK AKAN PERNAH PADAM. Mereka tak ragu berbagi dan bersedia membantu kita kapan saja. Bahkan terkadang mereka rela berkorban apa saja untuk kesuksesan kita. Beda dengan teman berjenis PEMADAM API. Tidak ada yang kita dapatkan dari teman berjenis ini. Apapun yang kita lakukan tidak ada yang berkenan dihadapannya. Ada saja alasannya untuk membuat kita LEMAH. Kita dibilang masih terlalu muda lah. Kurang pengalaman lah. Pokoknya macam-macam.
Â
Bagi saya PERSAHABATAN adalah sesuatu yang tidak akan sanggup kita lakukan tanpanya. PERSAHABATAN adalah investasi yang sangat menguntungkan. PERSAHABATAN adalah investasi yang sangat unik dan tidak ada kaitannya dengan HUKUM EKONOMI apalagi HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. PERSAHABATAN adalah jenis investasi yang tidak rentan diterjang BADAI EKONOMI layaknya SAHAM dan REAL ESTATE.
Bahkan PERSAHABATAN itu bagaikan orang yang menanam sementara kita yang menikmati hasilnya.
Â
PERSAHABATAN itu sebenarnya ada beberapa tingkatan. Misalnya sahabat yang usianya diatas kita yang biasa kita sebut SENIOR. Apakah anda pernah mengalami suatu masalah yang sulit anda pecahkan namun ternyata ada seseorang yang datang membantu untuk memecahkan masalah anda tersebut? Misalnya anda kesulitan dengan soal MATEMATIKA yang kelihatannya sulit untuk diselesaikan. Anda tinggal cari SENIOR yang anda kenal JAGO matematika. Begitulah cara ALLAH membantu kita dalam memecahkan masalah yang kita hadapi. Kita tidak bisa berhubungan dengan MALAIKAT karena kita bukan NABI. ALLAH juga tidak bisa langsung menolong kita karena kita bisa hancur apabila bersentuhan fisik dengan DZAT ALLAH. Maka ALLAH menciptakan orang-orang disekitar kita untuk suatu saat menolong kta apabila membutuhkan. Bagi saya kebutuhan akan SENIORITAS ini misalnya dari kakek saya, paman dan orang-orang yang usianya diatas saya sangat penting sekali. Bagi saya mereka bagaikan membawa saya terbang bersama-sama sayap PENGALAMAN yang mereka miliki agar saya tidak jatuh terhempas dalam mengarungi hidup ini. Terkadang saat kakek saya masih hidup saya suka mendengarkan ceritanya terlebih kisah masa mudanya di dunia politik. Tak jarang saya juga suka mengunjungi paman-paman saya. Kita butuh nasehat dari mereka sesekali untuk mengambil HIKMAH dari PENGALAMAN maupun PENGETAHUAN yang mereka miliki.
Â
Ada juga SAHABAT yang tingkatannya sama dengan kita. Namun jangan sekali-sekali memandang rendah pada mereka meskipun mungkin kondisi fisik atau kondisi ekonominya kurang beruntung dibandinkan kita saat itu. Roda hidup selalu berputar. Apa yang kita alami saat ini belum tentu terus berlanjut bulan depan. Maka dari itu jangan sombong pada teman sebaya kita. Hari ini dia lemah dan tersudut, siapa tahu suatu saat dia JAYA dan TERKENAL.
Ada juga SAHABATÂ yang mungkin dari segi usia lebih rendah dari kita. Kita biasa menyebutnya JUNIOR. Mereka juga tidak boleh kita sepelekan begitu saja. Ada saat dimana kita juga akan membutuhkan bantuannya. Dalam dunia perkantoran tingkatan ini sepertinya sudah lajim diterapkan. Ada yang SENIOR, SELEVEL dan bahkan ada JUNIOR. Malah ada yang SENIOR tapi dari segi posisi malah jadi JUNIOR. Namun tetap kita harus menghormati dan menghargai mereka. Bukan berarti karena dia OFFICE BOY lantas kita menyepelekannya. Secara PENGALAMAN ada banyak hal yang dia tahu lebih banyak ketimbang kita. Â
Â
Begitulah PERSAHABATAN. Pernahkah anda memiliki sahabat yang duunya adalah MUSUH anda? Saya pernah mengalami hal itu. Ada seorang rekan kerja dulunya, seorang wanita yang tidak senang dengan kehadiran saya di tempat itu. Entah karena dia merasa tersaingi atau ada alasan lain saya kurang pasti. Sebab saya juga tidak pernah menanyakan itu padanya. Hanya saja sering kali dia menceritakan hal-hal buruk tentang saya. Hal itu saya ketahui dari teman wanita juga yang kebetulan dekat dengan saya. Jadi saya pikir dia melakukan semua itu mungkin karena saya kurang berinteraksi dengannya. Makanya setelah mengetahui hal itu saya mulai melakukan pendekatan padanya. Dari pendekatan itulah dia mulai melunak dan sekarang kami malah menjadi akrab.