Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Money

Keutamaan Zikir Yaa Rahman, Yaa Rahim

9 Januari 2016   17:03 Diperbarui: 31 Agustus 2020   14:56 16760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Freepik | FREEPIK

Berikut ini saya mencoba untuk berbagi kisah dengan anda tentang seseorang yang terkena penyakit KOMPLIKASI DIABETES MELITUS.

Luka sedikit saja bisa menyebabkan luka dalam yang tak kunjung sembuh. Sudah lama dia berobat namun tak kunjung sembuh juga. Saran saya padanya waktu itu adalah agar dia mencoba mengingat kembali DOSA dan KESALAHAN yang telah diperbuatnya di MASA LALU.

Walau awalnya agak ragu, namun akhirnya dia menceritakan juga kisahnya beberapa tahun yang lalu. Saat itu dia mendengar tetangganya membicarakan tentang keburukan anaknya. Dia tidak terima AIB anaknya diceritakan kepada para tetangga yang lain seperti itu. Dia kemudian bersumpah untuk tidak akan memaafkan tetangganya tersebut. Sejak itu dia merasa STRESS sebab tetangga yang lain sudah tahu semua AIB yang diderita anaknya. Lama kelamaan kondisi fisiknya mulai menurun perlahan-lahan.

Dari diskusi antara saya dengan dia akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab penyakitnya adalah DENDAM yang TERPENDAM selama bertahun-tahun dan tak kunjung SIRNA.

Saya katakana padanya memang tidak baik menyimpan DENDAM di dalam hati. Seharusnya dulu dia tidak perlu memikirkan semua itu. Kembalikan saja segalanya pada KUASA dan KEHENDAK ALLAH agar hati kita tidak diselimuti oleh NAFSU DENDAM.

Setelah itu dia bertanya pada saya, apa yang harus dia lakukan sekarang?

SAya menyarankan untuk melafazkan “YAA RAHMAN” Dan “YAA RAHIIM” Setiap hari setelah sholat lima waktu. Setelah seminggu, dia katakana pada saya meskipun pada awalnya tidak percaya dengan nasehat saya tersebut namun tetap dilafazkannya ASMA itu setelah selesai sholat. Awalnya dia sering lupa, namun lama kelamaan dia bahkan tidak bisa tidur kalau tidak melafazkan ASMA UL HUSNA tersebut.

Sebulan kemudian, dokter mulai tidak meresepka dia obat lagi dan kondisinya pun berangsur-angsur mulai membaik.

ASMA UL HUSNA adalah cara terbaik bagi seorang TERAPIS sebagai METODE untuk membuat PENYEMBUHAN yang mereka lakukan menjadi lebih efisien. Saat seorang TERAPIS memberikan resep ROHANI dengan meminta PASIENnya melafazkan “YAA RAHMAN” Dan “YAA RAHIIM” seakan-akan memberi jalan bagi si pasien demi pengobatan selanjutnya.

Pada kenyataannya ASMA UL HUSNA memang sangat bermanfaat dalam hidup kita.

Kali ini saya akan berbagi satu cerita lagi yang mungkin dapat kita ambil hikmahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun