Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa sih Kreatifitas Itu?

30 November 2015   19:13 Diperbarui: 30 November 2015   19:56 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

EUREKA..

Itu artinya akhirnya aku temukan..

Berepa banyak dari kita yang pernah menghadiri seminar tentang kepemimpinan maupun seminar tentang motivasi saat ditanya apakah anda kreatif? Pasti jawaban anda tidak..

Padahal sebenarnya anda kreatif.. 

Euclid, seorang ahli matematika dari Yunani, saat mau mandi, ketika baru masuk ke bak mandi langsung menemukan jawaban atas permasalahan yang dia hadapi selama ini. Tanpa kita sadari sebenarnya kita pernah mengalami apa yang Euclid alami, menemukan solusi saat melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan permasalahan yang kita hadapi.

 Lantas apa hubungannya dengan CREATIVE WRITING? 

Mari kita mulai dengan sebuah fakta bahwa siapapun dia baik PENULIS, PENGARANG LAGU maupun DESAINER pasti pernah mengalami yang namanya “Writer’s Block”. Suatu keadaan dimana kita tidak tahu mau ngapain? 

MENGAPA INI BISA TERJADI?

Coba bayangkan anda memiliki dua belahan otak. Otak Kiri dan Otak Kanan. Otak Kiri mengendalikan apapun yang anda lakukan saat anda sadar. Mulai dari berpikir, mencari ide, mengambil keputusan, bertindak, semuanya. Sedangkan Otak Kanan anda kelihatan hanya bermalas-malasan saja (padahal itu hanya kelihatannya saja, padahal tidak). Kerjanya hanya melihat apa yang dikerjakan si Otak Kiri saja. Itu terus berlanjut sepanjang hari. 

Namun terkadang Otak Kanan anda tersebut bangkit dan menampilkan diri dalam bentuk ILHAM. Sesuatu yang aneh dan tak dapat dijelaskan oleh LOGIKA hingga kita tak mampu menjelaskan semua itu kepada orang lain tapi sering kita jadikan petunjuk dalam melakukan sesuatu.

 

MENGAPA INI BISA TERJADI? 

Otak Kiri adalah bagian otak yang sering diajak berpikir. Logika selalu menjadi landasannya sehingga Otak Kiri selalu menuntut alasan dari setiap tindakan yang kita lakukan. Karena bekerja dengan proses seperti ini maka dia akan selalu menilai apakah LOGIKA yang dia terima benar atau tidak? Mencari kesalahan atas sebuah alasan dan akhirnya mengkritisi proses berpikir anda. Dia bertindak persis seperti guru anda untuk memastikan bahwa apa yang anda pikirkan dan lakukan secara LOGIKA benar. Beginilah cara kerja Otak Kiri dalam menemukan PENGETAHUAN BARU.

 

LANTAS DIMANA LETAK PERMASALAHANNYA? 

Saat Otak Kiri menciptakan PENGETAHUAN BARU sebenarnya dia sedang mencari palung baru untuk mengalirkan arus PEMIKIRAN anda sehingga mampu mencapai apa yang anda inginkan. Masalahnya terkadang kita itu harus berhadapan dengan situasi dimana kita tidak punya alasan maupun jawaban atas semua itu. Hingga akhirnya arus PEMIKIRAN itu jadi macet di tengah jalan. Ini yang menyebabkan “Writer’s Block” terjadi. 

Akhirnya kita berusaha semaksimal mungkin. Berupaya menemukan titik permasalahannya. Bekerja keras mencari SOLUSI yang pada akhirnya hanya membuat kita LELAH, KECEWA, STRESS bahkan DEPRESI saat kita tetap tidak menemukan jawabannya. 

Padahal sebenarnya yang menyebabkan semua itu karena Otak Kiri kita bekerja berdasarkan pola pikir yang terhalang oleh BATAS BERPIKIR. Sehingga Otak Kiri kita gagal untuk berpikir kreatif. Otak Kiri kita tidak punya cukup alasan dan LOGIKA BERPIKIR untuk dapat melampaui BATAS BERPIKIR tersebut.

Akhirnya dengan tangan diatas maka anda pun berteriak, “AAKUUU MMEENNYEERAHHHHHHH……” 

Anda tidak perlu terjebak dalam situasi diatas atau mengalaminya kalau saja anda dengan hati yang lapang dan tangan terbuka untuk mengundang Otak Kanan mengambil alih kendali dari Otak Kiri. 

Ada banyak cara sebenarnya yang bisa kita lakukan untuk menstimulasi kreativitas ini. Pertama-tama kenali dulu apa yang menjadi hambatan tersebut. Cara ini bahkan sering dilakukan oleh ahli matematika bahkan saintis dari segala disiplin ilmu. Terkadang mereka bekerja atau mencarinya dengan cara diluar logika, sesuatu yang menurut kita bertentangan dengan disiplin ilmu yang mereka geluti. Namun begitulah cara mereka untuk keluar dari BATAS BERPIKIR dan menstimulasi CREATIVE THINKING. Mereka sering menyebut cara ini dengan “Relaxing The Constaints”. 

Jadi cara kerjanya itu kurang lebih seperti ini. Anggap saja anda seorang CEO. Punya banyak uang. Punya banyak karyawan. Ingin memasarkan sebuah produk kemana pun yang anda inginkan. Terus, gimana caranya? Tentu anda akan membuat perencanaan dulu. Dalam merancang semua itu ada banyak asumsi yang harus anda pilah-pilah hingga menghasilkan sebuah perencanaan yang komplit. 

Sebagai seorang CEO yang ingin menjalankan IDE GILA ini tentunya harus melihat asumsi-asumsi yang ada dan menguji apakah memang asumsi-asumsi tersebut bisa dikategorikan sebagai HAMBATAN. Kemudian anda harus membuat beberapa PILIHAN untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Saat proses pengujian tersebut tentu ada banyak hasil yang kita peroleh. Proses ini akan terus berulang hingga akhirnya kita mendapatkan beberapa alternatif untuk kita bahas bersama tim agar menjadi RENCANA AKSI. 

Cara ini tentu bisa kita adaptasi dalam bidang tulis menulis. Cerita yang anda tulis mungkin terjebak pada situasi, terpenjara oleh karakter tokoh atau mungkin terbelenggu oleh kerangka yang monoton. Kalau kita fokus untuk menyingkirkan hambatan-hambatan ini dengan cara diatas tentu nantinya kita akan memiliki beberapa alternatif yang dapat kita kembangkan menjadi sebuah cerita yang BEST SELLER.

 

TRUZ, APA DONG YANG HARUS KITA LAKUKAN? 

Kalau saya sih lebih fokus membangun karakter tokoh lebih dalam dulu. Jadi kalau seandainya nanti ada masalah di Plot, maka karakter tokoh itulah yang harus lebih saya tonjolkan. Maka akan ada banyak perubahan di karakter tokoh tersebut baik itu dari segi penampilan dan motivasinya sehingga benar-benar sangat membantu Plot untuk lebih realistis dan terintegrasi. 

Cara kedua adalah dengan membuat beragam konflik dengan beragam solusi bahkan kalau perlu beragam Ending.   

SEBARKANLAH KEPADA ORANG LAIN SEBAGAI AMAL IBADAH ANDA AGAR BERMANFAAT JUGA BAGI YANG MEMBACANYA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun