Mohon tunggu...
Andi Febriansyah
Andi Febriansyah Mohon Tunggu... Guru - guru/pendidik

pendidik lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Malam

9 Juli 2024   13:38 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap malam aku bercengkrama

Tersirat pertanyaan tentang apa, mengapa, bagaimana

Liar berjalan dipikiran tanpa ada tujuan

Atau mungkin memang sudah tak ada tujuan

Duduk sejenak lalu tuangkan teh hangat

Langit yang cerah sudah tak terlihat 

Hembus angin mulai menyengat

Angin malam ....

Tidak ada lagi kicauan kawan tiap malam

Hanya kabar senang maupun duka

Tidaklah risau atau gundah 

Hanya itu yang diterima

Ketakutan diciptakan bukan menjadi takut

Kegelisahan yang tercipta atas ketakutan

Rembulan terlalu naif hanya satu warna

Sampai kita tak dapat menafsirkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun