Mohon tunggu...
Keluarga Andi
Keluarga Andi Mohon Tunggu... Lainnya - Hai.., Salam kenal....

Ini merupakan tulisan dari keluarga Andi, bisa saja yang nulis Andi Fitri Prameswari (kaka Cici), Andi Aisyah Maheswari (Kakak Dinda) atau Andi Muthia Isvaraneswari.., Bisa juga Papa Eran atau Mama Amel yang tulis disini.., Sekedar tulisan pengalaman atau sharing aja yang pernah kita lakukan.., semoga bermanfaat ya..,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda Masa Kini Jangan "Baper" tapi "Berperan"

28 Desember 2021   09:02 Diperbarui: 28 Desember 2021   09:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini ditulis oleh : Andi Fitri Prameswari - Siswa Kelas 7.7 SMP Negeri 11 Tangerang Selatan 

PENDAHULUAN

Haloo semuanyaa.., masih suka baper?  Bentar -- bentar baper, kok gitu sih?  Jangan dong..!  udah ngak jamannya.., sekarang itu waktunya bukan baper  tapi berperan  bagi negara ini!  

Di zaman ini, kita sering berkomunikasi lewat media sosial, bahkan saya pun menggunakan platform media sosial sebagai alat berkomunikasi bersama teman - teman. 

Kita bisa bercanda dan lain lain di media sosial, tapi terkadang kita juga tidak tahu teman kita bercanda atau tidak dan dia melontarkan sesuatu yang membuat kita tersinggung, dan kadang kita juga di bilang baper. 

Bagaimana cara agar pemuda masa kini tidak baper tapi Berperan? Daripada kita baper lebih baik kita lihat deh sejarah di negeri ini, ternyata peranan para pemuda sangatlah besar.  Untuk itu ayo dong kita berperan untuk negeri ini!,  Gimana caranya, yuk kita lanjutin baca tulisan ini ya!

Teman -- teman masih ingat sejarah tentang kebangkitan nasional?  Yuk kita singgung sedikit, pergerakan tentang kebangkitan nasional diawali dengan adanya perkumpulan dari mahasiswa kedokteran Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). 

Sekolah STOVIA ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dikarenakan pada penghujung abad ke-19, terjadilah berbagai wabah penyakit tersebar di Pulau Jawa. 

Pemerintah kolonial Belanda mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah ini yang disebabkan oleh terbatasnya dokter yang tersedia pada masa itu sementara untuk mendatangkan dokter dari Eropa biayanya sangatlah besar.

Oleh karenanya pemerintah Hindia Belanda mendirikan STOVIA untuk menghasilkan dokter -- dokter yang berasal dari kalangan pribumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun