Mohon tunggu...
Keluarga Andi
Keluarga Andi Mohon Tunggu... Lainnya - Hai.., Salam kenal....

Ini merupakan tulisan dari keluarga Andi, bisa saja yang nulis Andi Fitri Prameswari (kaka Cici), Andi Aisyah Maheswari (Kakak Dinda) atau Andi Muthia Isvaraneswari.., Bisa juga Papa Eran atau Mama Amel yang tulis disini.., Sekedar tulisan pengalaman atau sharing aja yang pernah kita lakukan.., semoga bermanfaat ya..,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda Masa Kini Jangan "Baper" tapi "Berperan"

28 Desember 2021   09:02 Diperbarui: 28 Desember 2021   09:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara tokoh muda antara lain Chairul Saleh, Wikana, Sukarni, BM Diah dan lainnya.  Kelompok pemuda berpendapat bahwa Soekarno dan Hatta harus segera memproklamasikan diri, sementara kelompok tua berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan dilakukan apabila Jepang benar -- benar menyatakan kalah pada perang dunia ke-2.  

Untuk itulah kelompok muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta dan membawa ke Rengasdengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang dan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.  Peristiwa tersebut kita kenal dalam sejarah sebagai peristiwa Rengasdengklok.

Usaha pemuda dalam memproklamasikan Indonesia (peristiwa rengasdengklok) di mulai dari kejadian perbedaan pendapat antara para pemuda dengan Soekarno-Hatta. Baik golongan tua maupun muda sepakat bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan. 

Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi dapat diwujudkan tanpa pertumpahan darah. Mereka mengikuti langkah -- langkah legal pembentukan negara yang telah dipersiapkan sejak pembentukan BPUPKI dan PPKI. Sebaliknya, golongan muda menginginkan segera dilaksanakan proklamasi kemerdekaan, bahkan bila harus terjadi pertumpahan darah. 

Kemudian Para pemuda menculik Soekarno Hatta ke Rengasdengklok selama satu hari pada tanggal 16 Agustus 1945. Melalui Peristiwa Rengasdengklok, para pemuda dan Soekarno -- Hatta sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Masih belum lengkap tentang peranan pemuda terakhir neh, kita lihat sejarah lagi yuk tentang peran pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan.  Saat ini kita mengenal dengan hari pahlawan. Namun dibalik itu semua ada peristiwa yang dikenal dengan pertempuran 10 Nopember di Surabaya. 

Dimana pada masa itu para pemuda tidak kenal takut untuk melawan Belanda bersama sekutunya yang berusaha untuk merebut kembali Indonesia sebagai jajahannya, namun para pemuda tidak gentar untuk melawan pasukan Belanda bersama sekutunya. 

Berikut kisah sejarah yang dapat kita pelajari sebagai generasi muda!

10 November 1945, terjadi peperangan yang sangat hebat di Surabaya terhadap tentara sekutu, peperangan itu di pimpin oleh bung Tomo. Peristiwa bersejarah ini dipicu oleh adanya selebaran dari pihak sekutu bahwa sebelum tanggal 10 Nopember masyarakat Jawa Timur harus berkumpul dan meletakkan senjata kepada pihak sekutu.  

Namun masyarakat menolak dengan tegas dan memilih untuk bertempur melawan pihak sekutu.

Dan ternyata dalam sebelum pertempuran dengan pihak sekutu Brigadir Jenderal Mallaby tewas yang diduga karena lemparan granat saat melintas di depan Gedung Internatio. Hal ini membuat kemarahan dari pihak sekutu dan terjadilah pertempuran dengan masyarakat Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun