Mohon tunggu...
Keluarga Andi
Keluarga Andi Mohon Tunggu... Lainnya - Hai.., Salam kenal....

Ini merupakan tulisan dari keluarga Andi, bisa saja yang nulis Andi Fitri Prameswari (kaka Cici), Andi Aisyah Maheswari (Kakak Dinda) atau Andi Muthia Isvaraneswari.., Bisa juga Papa Eran atau Mama Amel yang tulis disini.., Sekedar tulisan pengalaman atau sharing aja yang pernah kita lakukan.., semoga bermanfaat ya..,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda Masa Kini Jangan "Baper" tapi "Berperan"

28 Desember 2021   09:02 Diperbarui: 28 Desember 2021   09:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah STOVIA membebaskan biaya pendidikan bagi mahasiswanya untuk menarik minat kaum bumiputera.  Selain itu Pemerintah Belanda juga memanfaarkan situasi ini sebagai politik balas budi kepada masyarakat pribumi terhadap apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Dalam perjalanannya STOVIA tidak hanya melahirkan dokter yang cakap dalam bidang kesehatan ternyata juga mampu menghasilkan tokoh -- tokoh  aktivis cendekiawan yang berintelektual sehingga mampu membuka jalan menuju kemerdekaan Indonesia di masa berikutnya.  

Sebut saja dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo. Mereka semua adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yakni organisasi moderen pertama di masa pergerakan nasional yang berdiri pada tahun 1908.

STOVIA berperan menjadi tempat persemaian para remaja -- remaja  pribumi dalam menumbuhkan semangat nasionalisme. Di sana mereka bertukar pikiran dan ide untuk memajukan bangsa  ini  serta  bangkit  dari  keterpurukan  kolonialisme pemerintah Hindia -- Belanda.  

Disinilah menjadi sebuah cikal bakal yang selanjutnya kita kenal dalam sejarah sebagai momentum kebangkitan nasional.  Mereka -- mereka semua tokoh pendiri dari organisasi STOVIA adalah sepenuhnya pemuda yang sedang belajar ilmu kedokteran, anak -- anak muda yang sedang belajar namun mereka juga memikirkan nasib bangsanya kedepan, bagaimana untuk menghilangkan kolonialisme di bumi Indonesia.  

Itulah peran mereka para pemuda yang mampu berperan dimasanya sehingga kita mampu menikmati Indonesia seperti saat ini. Masa kita kalah dengan mereka?  

Pada masa itu loh, belum ada gadget, laptop ataupun teknologi komputer yang canggih.  Masih mau menjadi baperan?  Makanya ubah dong sikap kamu menjadi berperan..!!

Yuk kita lihat sejarah lain tentang peranan pemuda di tahun 1928.

Pada tahun 1928, para pemuda dari seluruh Indonesia bersatu dan berkumpul pada kegiatan Kongres Pemuda yang ke-2.  Seluruh elemen pemuda dari berbagai suku yang ada di tanah air berkumpul seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon dan lainnya. 

Mereka berdiskusi tentang bagaimana bangsa ini untuk lepas dari penjajahan yang telah membelengu bangsa ini lebih dari 2 abad. Mereka mencoba memikirkan bagaimana jika bangsa ini bisa berdiri diatas kakinya sendiri. 

Pada kegiatan Kongres Pemuda ke-2 menghasilkan apa yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Dimana Sumpah Pemuda dapat dikatakan sebagai salah satu tonggak dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun