Mohon tunggu...
Andien Gusnianti Putri
Andien Gusnianti Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Language Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

25 Tahun setelah Kerusuhan Mei 1998: Kemeriahan Cap Go Meh 2023 di Indonesia

2 Maret 2023   23:17 Diperbarui: 2 Maret 2023   23:52 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

d. Presiden Megawati melalui Keppres RI No. 19 tahun 2002 menetapkan Tahun Baru Imlek menjadi Hari Libur Nasional. 


Berdasarkan beberapa kebijakan tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya perlakuan diskriminatif terhadap masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia telah dihapuskan. Tentu, kebijakan-kebijakan tersebut membawa banyak sekali dampak positif, baik bagi masyarakat etnis Tionghoa maupun non-Tionghoa di Indonesia. Kebijakan tersebut mendorong terjadinya implementasi dari Bhineka Tunggal Ika dan juga nilai-nilai Pancasila, terutama sila ke 3; Persatuan Indonesia. 

Di masa sekarang, etnis Tionghoa dan etnis-etnis lainnya di Indonesia seperti menyatu menjadi satu kesatuan, tanpa ada hal yang membedakan, saling menghormati, bahkan turut serta memeriahkan budaya satu sama lain. 

Cap Go Meh, atau perayaan pada malam hari ke 15 dalam penanggalan Cina, adalah salah satu perayaan Tionghoa yang dirayakan dengan meriah setiap tahunnya di Indonesia. Masyarakat Tionghoa biasanya akan berdoa dan menjalankan  tradisi yang telah ada secara turun temurun, yang diyakini akan membawa berkah sepanjang tahun. Setelah padam lantaran Covid 19, perayaan Cap Go Meh tahun 2023 kembali diadakan di banyak kota di Indonesia. 

Salah satu kota yang turut serta merayakan perayaan Cap Go Meh adalah kota Palembang, Sumatera Selatan. Semua kalangan masyarakat, baik yang ber-etnis Tionghoa maupun bukan, beramai-ramai datang mengunjungi Pulau Kemaro untuk berdoa, menjalankan ritual, berqurban, maupun berwisata. Panitia bahkan menyiapkan sebanyak 7 tongkang yang dipakai untuk menyebrangkan masyarakat yang ingin merayakan Cap Go Meh di Pulau Kemaro. 

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyatakan, untuk melihat sejauh mana persiapan di Pulau Kemaro, dia langsung turun memantau seperti apa situasi kondisi di lapangan.

"Mulai dari akses masuk dari dermaga, ada beberapa kekurangan yang perlu ditambahkan seperti petunjuk arah," ujar dia, kepada wartawan disela sela meninjau Pulau Kemaro Rabu (1/2/2023).

Ngajib mengungkapkan, kekurangan lainnya yakni pembatas atau pagar tongkang yang akses masuk menuju ke Pulau Kemaro. Karena, masih ada celah yang dikhawatirkan ada pengunjung yang terjatuh atau yang melompat ke sungai.

"Untuk draf pengamanan, kami menerjunkan 775 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dishub yang dilibatkan dalam pengamanan sampai puncak perayaan Cap Go Meh 2023," ungkap dia.

Kemudian, jelas Ngajib, pada pengamanan akses dari jalur Sungai Musi menuju ke Pulau Kemaro, pihaknya juga menerjunkan personel Satpolairud bersama TNI AL Lanal Palembang turut mengerahkan kapal kapal patroli. (Sidratul Muntaha, 2023)

Ketegangan antara etnis Tionghoa dan masyarakat lokal di Indonesia telah mencapai perdamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun