Mohon tunggu...
Andien Trilisa
Andien Trilisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

20 tahun | Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggaungkan Pancasila Melalui Media Sosial, Efektifkah?

13 November 2020   17:40 Diperbarui: 13 November 2020   20:38 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tantangan tari tradisional TikTok

Selain itu, ada pula video YouTube yang sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali  berjudul 'Epic Medley of Indonesian Cultures by Alffy Rev' ini. Alffy Rev merupakan seorang YouTuber, komposer, produser musik, dan sinematografer yang sudah cukup terkenal dengan kemampuannya. 

Ia membuat sebuah persembahan dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-75 RI berbentuk kolaborasi lintas budaya dengan memadukan berbagai lagu nusantara mulai dari Sik Sik Sibatumanikam, Cublak-Cublak Suweng, Ampar Ampar Pisang, Rasa Sayange, Yamko Rambe Yamko, dan juga tarian daerah Indonesia lainnya yang dikemas secara apik. Semua seniman yang terlibat berharap bahwa karya ini dapat mewakili seluruh kecintaan mereka terhadap Indonesia. 


Video ini banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia bahkan warga asing mulai dari Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Inggris, Brazil, dan negara-negara lainnya. Mereka menonton dan mengunggah reaksi mereka di YouTube. Mayoritas diantaranya terpukau dengan kenyataan betapa kayanya kebudayaan Indonesia. Banyak yang berkomentar bahwa video ini patut diapresiasi, diviralkan, dan layak mendapatkan jumlah penonton yang lebih banyak, karena tidak hanya mengharumkan nama bangsa, namun video ini juga mengenalkan suku dan budaya Indonesia di mata dunia.

Meski memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali dampak negatif dari media sosial, namun contoh-contoh diatas menjadi bukti nyata bahwa tidak selamanya platform-platform tersebut melunturkan nialai-nilai pancasila. Namun apabila kita bertekad dan dapat menjadi pengguna yang bijak, media sosial juga dapat menjadi tempat yang baik serta efektif untuk menyalurkan minat, bakat, sekaligus menunjukkan rasa kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia dengan cara-cara yang baru, menyenangkan, mudah dilakukan, dan dinikmati semua kalangan.  

Ditengah hiruk pikuk oknum pemecah bangsa, kita tetap harus optimis untuk membangun generasi-generasi pembaru dan pemersatu bangsa yang tetap berpegang teguh pada ideologi negara dan . Dari ujung timur sampai barat Indonesia diharapkan akan lahir generasi pembawa kedamaian. Suatu saat nanti Indonesia dapat menjadi sentral atau pusat studi negara-negara di dunia dalam hal bagaimana  bertoleransi beragama serta berbudaya yang baik dan benar apabila kita, generasi muda, dapat konsisten menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Salam Pancasila!

"Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."-Soekarno

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun