Selain itu, ada pula video YouTube yang sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali  berjudul 'Epic Medley of Indonesian Cultures by Alffy Rev' ini. Alffy Rev merupakan seorang YouTuber, komposer, produser musik, dan sinematografer yang sudah cukup terkenal dengan kemampuannya.Â
Ia membuat sebuah persembahan dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-75 RI berbentuk kolaborasi lintas budaya dengan memadukan berbagai lagu nusantara mulai dari Sik Sik Sibatumanikam, Cublak-Cublak Suweng, Ampar Ampar Pisang, Rasa Sayange, Yamko Rambe Yamko, dan juga tarian daerah Indonesia lainnya yang dikemas secara apik. Semua seniman yang terlibat berharap bahwa karya ini dapat mewakili seluruh kecintaan mereka terhadap Indonesia.Â
Video ini banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia bahkan warga asing mulai dari Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Inggris, Brazil, dan negara-negara lainnya. Mereka menonton dan mengunggah reaksi mereka di YouTube. Mayoritas diantaranya terpukau dengan kenyataan betapa kayanya kebudayaan Indonesia. Banyak yang berkomentar bahwa video ini patut diapresiasi, diviralkan, dan layak mendapatkan jumlah penonton yang lebih banyak, karena tidak hanya mengharumkan nama bangsa, namun video ini juga mengenalkan suku dan budaya Indonesia di mata dunia.
Meski memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali dampak negatif dari media sosial, namun contoh-contoh diatas menjadi bukti nyata bahwa tidak selamanya platform-platform tersebut melunturkan nialai-nilai pancasila. Namun apabila kita bertekad dan dapat menjadi pengguna yang bijak, media sosial juga dapat menjadi tempat yang baik serta efektif untuk menyalurkan minat, bakat, sekaligus menunjukkan rasa kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia dengan cara-cara yang baru, menyenangkan, mudah dilakukan, dan dinikmati semua kalangan. Â
Ditengah hiruk pikuk oknum pemecah bangsa, kita tetap harus optimis untuk membangun generasi-generasi pembaru dan pemersatu bangsa yang tetap berpegang teguh pada ideologi negara dan . Dari ujung timur sampai barat Indonesia diharapkan akan lahir generasi pembawa kedamaian. Suatu saat nanti Indonesia dapat menjadi sentral atau pusat studi negara-negara di dunia dalam hal bagaimana  bertoleransi beragama serta berbudaya yang baik dan benar apabila kita, generasi muda, dapat konsisten menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Salam Pancasila!
"Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."-Soekarno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H