Terlihat dari judulnya "Wajah Organisasi Farmasi (Kemafar-UH)" merupakan gambaran mengenai organisasi farmasi di Universitas Hasanuddin yang lebih dikenal Kemafar-UH. Sebelumnya, banyak orang beranggapan bahwa berorganisasi itu hanya akan menghambat akademik. Padahal sebagai mahasiswa selain harus memiliki pendidikan tinggi dalam artian harus memiliki akademik yang bagus, mahasiswa juga harus memiliki bekal lain yang salah satunya adalah pengalaman berorganisasi.Â
Dengan berorganisasi, mereka akan dilatih atau diasah softskillnya. Sehingga menjadi bekal kelak jika telah menjadi sarjana dan mencari pekerjaan. Selain manfaat berorganisasi adalah melatih softskill, mahasiswa yang berorganisasi akan memiliki banyak jaringan atau link sehingga mempermudah dalam mencari atau mendapatkan pekerjaan kelak. Sehingga berorganisasi sangat penting dalam melatih atau mengasah kemampuan agar berguna untuk masa yang akan datang.
Mahasiswa yang berorganisasi inilah yang bisa menjadi pembeda antara mahasiswa yang hanya mengejar akademik saja. Padahal kehidupan kuliah tidak hanya mengejar akademik, melainkan dapat melakukan hal-hal lain yang salah satunya adalah berorganisasi. Maka, teman-teman janganlah takut untuk berorganisasi. Â Salah satu organisasi yang berada di lingkungan Universitas Hasanuddin yang salah satunya berada di Fakultas Farmasi adalah Kemafar-UH.
Kemafar-UH dengan kepanjangan Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin merupakan suatu organisasi yang memiliki asas kekeluargaan. Kemafar ini dinaungin oleh Universitas Hasanuddin dan berada di lingkup Fakultas Farmasi. Tujuan dari Kemafar adalah membentuk mahasiswa menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, berwawasan, mandiri dan berjiwa sosial. Kemafar berdiri pada 17 Agustus 1963 di Makassar.Â
Dengan presiden BEM pertama adalah Muksin Darise. Sebelumnya, Muksin Darise  merupakan ketua pertama yang masih dalam HMF ( Himpunan Mahasiswa Farmasi) yang farmasi masih bergabung dengan fakultas MIPA. Suatu saat, dengan berbagai alasan sehingga pada bulan Juli 1998 dilakukanlah Musyawarah Luar Biasa.Â
Akhirnya HMF menarik diri dari BEM MIPA. Maka, segala pembinaan dan pengkaderan menjadi tanggungjawab HMF. Dengan melalui perjuangan yang panjang, akhirnya pada tahun 2007 jurusan farmasi resmi menjadi Fakultas Farmasi. Sehingga saat itu HMF berubah menjadi BEM dengan Dekan pertama Dr.Eli Wahyudi yang menjabat selama 2 periode.
Setiap organisasi pasti memiliki sususan organisasi masing-masing. Sama halnya dengan Kemafar, Kemafar juga memiliki susunan organisasi. Susunan organisasi Kemafar ini adalah kongres, kongres luar biasa dan KPU. Setelah itu terdapat susunan Kemafar adalah BEM, Maperwa dan Anggota.
Kongres ini memiliki jabatan tertinggi di Kemafar-UH. Kongres dan Kongres Luar Biasa merupakan kekuasaan tertinggi mengikuti aturan-aturan organisasi AD, ART, PKO, GBHO, pembentukan KPU, pemilihan presiden BEM dan pemilihan Ketua Maperwa. Â KPU atau kepanjangannya adalah Komisi Pemilihan Umum Dari namanya saja terlihat bahwa pada bagian KPU yang memiliki tugas untuk melaksanakan pemilihan seperti pemilihan presiden BEM dan ketua Maperwa.
BEM atau kepanjangannya Badan Eksekutif Mahasiswa ini memiliki tugas sebagai pelaksana eksekutif harian dan menampung kegiatan minat dan bakat (UKM). BEM memegang tanggungjawab UKM yang bertugas melaksanakan minat dan bakat. Pada UKM sudah terdapat 5 UKM. UKM tersebut adalah PRC, Pharco, PSC, Lege Artis dan Critis. PRC atau kepanjangannya Pharmacy Rescue Committee bergerak dalam bidang kemanusiaan.Â
Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh PRC seperti melaksanakan kegiatan pendonoran darah, membantu korban bencana, bahkan PRC sendiri sudah terkenal hingga ke Basarnas Makassar. Oleh karena itu, jika terjadi bencana PRC akan dipanggil oleh Basarnas Makassar untuk dimintai bantuan seperti mencari korban yang selamat atau membantu dalam tenda korban evakuasi. Selain itu, PRC mempunyai kaderisasi untuk calon anggota baru yang lebih lama dari ukm lainnya.
Pharco atau kepanjangannya Pharmacy Art Community bergerak dalam bidang kesenian. Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh Pharco seperti berlatih dalam bidang kesenian seperti tari, bermain alat musik, drama dan menyanyi sehingga dapat mengikuti job-job dalam bidang kesenian dan mengikuti berbagai lomba dalam bidang kesenian.Â
PSC atau kepanjangannya Pharmacy Sport Club bergerak dalam bidang olahraga. Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh PSC adalah berlatih seperti latihan sepakbola, voli, basket, bulutangkis, dan olahraga-olahraga lainnya. Sehingga PSC mengikuti berbagai lomba dalam bidang olahragaan. Lege Artis ini merupakan UKM yang bergerak dalam bidang jurnalistik.Â
Lege Artis sekarang sudah membuat ISSu dan Redaksi Lege Artis yang membahas berbagai topik dalam media sosial. Dan yang terakhir adalah Critis atau kepanjangannya Consociatio Auri Cogitantis yang bergerak dalam bidang penelitian atau karya ilmiah.Â
Kegiatan yang biasa dilakukan oleh Critis adalah melakukan kegiatan karya ilmiah dan mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan ataupun lomba karya ilmiah. BEM juga berkoordinasi atau memiliki hubungan dengan ISMAFARSI. ISMAFARSI merupakan Ikatan Mahasiswa Farmasi secara nasional sehingga presiden BEM juga mengambil alih dalam ISMAFARSI Â tersebut.
Pada Presiden BEM sudah mengalami beberapa periode termasuk HMF. Presiden BEM pertama adalah Muksin Darise (1963) kemudian Yagkin Padjalangi (1985), Muhammad Kasim (1991), Alvian (1992), Burhanuddin (1993), Ambo Intang (1995), Anshar Saud (1996), Sukri (1997), Suhardiman (1998), Haedir (1999), Nur Salam Hamzah (2000), Agus-Amirullah (2001), Islamudin Ahmad (2002), Akbar Bahar (2003), Cakrawardi (2003), Surya Sumantri (2005), Kaso (2006), Muhammad Syaiful (2007), Zulfikar Syamsi (2008), Rudi Arfiansyah (2010), Irfan Ahmad (2011), Budiman Yasir (2012), Bobby Sugara (2013), Khaldun Hidayat (2014) dan sekarang presiden BEM yang baru dilantik adalah Alghifary Anas Achmad pada tahun 2018.
Maperwa (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa) merupakan legislatif dan yudikatifnya Kemafar. Maperwa memiliki tugas mengawasi kinerja BEM. Sehingga segala kegiatan-kegiatan dari BEM diawasi oleh Maperwa.
Anggota dari Kemafar-UH terdiri atas Anggota Biasa dan Anggota Luar BIasa. Anggota Biasa terdiri dari mahasiswa S1 yang telah mengikuti pengkaderan atau kaderisasi . Â Anggota Luar Biasa merupakan anggota yang telah lulus atau yang sudah mendapatkan gelar sarjana.
Jadi, tentukanlah pilihanmu apakah kamu mau menjadi sekedar penonton atau  menjadi penggerak. Ingatlah juga selain menjadi sebagai mahasiswa yang berorganisasi, mahasiswa juga harus menjadi kaum intelektual. Mahasiswa yang memiliki akal dan pikiran dan mempunyai ilmu atau pendidikan yang tinggi dan dapat digunakan dalam hal-hal yang bermanfaat terutama dalam masyarakat maka mahasiswa tersebut dapat dikatakan sebagai kaum intelektual. Akan tetapi, jika mahasiswa tersebut hanya memiliki ilmu  atau pendidikan yang tinggi tetapi tidak memiliki akal dan pikiran yang baik  hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai kaum intelektual.Â
Tanggungjawab kaum intelektual terutama sebagai mahasiswa farmasi atau apoteker adalah kita harus mengabdi kepada masyarakat dan berbagi ilmu atau pengetahuan yang kita miliki kepada keluarga atau bahkan orang-orang sekitar kita. Sehingga inti dari tanggungjawab  seorang farmasi atau apoteker adalah bertanggungjawab dalam mengutamakan kepentingan rakyat.  Sehingga penting seorang mahasiswa memahami dan menjadi kaum intelektual.
Maka, jadilah mahasiswa yang memiliki intelektual yang tinggi dan memiliki pengalaman berorganisasi yang baik. Sehingga kelak kamu dapat menjadi mahasiswa yang berkualitas dan berguna bagi nusa dan bangsa.
Andi Elsa Alifiah MursalimÂ
GB 9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H