Mohon tunggu...
Ida Ayu Kade Candra Cahyani
Ida Ayu Kade Candra Cahyani Mohon Tunggu... Lainnya - universitas pendidikan ganesha

saya suka bermain petaque

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa sebagai Garda Terdepan dalam Memahami dan Mempertahankan Identitas Nasional

9 Juli 2024   23:13 Diperbarui: 9 Juli 2024   23:32 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/hot/read/5429866/60-kata-kata-selamat-hari-santri-nasional-2023-sarat-akan-makna-dan-harapan

Ida Ayu Kade Candra Cahyani, S1 Akuntansi, Universitas pendidikan ganesha

Identitas nasional adalah fondasi penting bagi eksistensi suatu bangsa. Ia mencerminkan nilai-nilai kebudayaan yang berkembang dari sejarah panjang masyarakat, menjadi faktor pembeda yang mengikat suatu bangsa. Di Indonesia, identitas nasional dibangun atas beragam unsur seperti suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. Namun, arus globalisasi yang semakin pesat menimbulkan tantangan serius terhadap keberlanjutan identitas ini. Tantangan ini terlihat pada perilaku kaum muda yang cenderung mengabaikan budaya lokal dan lebih mengadopsi budaya asing. Oleh karena itu, diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk mempertahankan identitas nasional demi menjaga eksistensi bangsa Indonesia di masa depan.

Mahasiswa sebagai bagian integral dari generasi muda penerus bangsa memiliki peran strategis dalam menjaga dan memperkuat identitas nasional. Mereka adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk mempengaruhi dan memimpin dalam mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa. Dengan pemahaman intelektual yang tinggi dan akses yang luas terhadap pengetahuan, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berkontribusi signifikan dalam menjaga dan memperkuat identitas nasional. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab moral, tetapi juga merupakan investasi dalam keberlanjutan budaya bangsa yang kaya dan beragam.

Di era modern saat ini, tantangan terbesar dalam menjaga identitas nasional adalah merosotnya paham nasionalisme di kalangan generasi muda. Banyak dari mereka yang tidak lagi menghargai dan memahami nilai-nilai budaya bangsa dengan baik. Contoh konkret dari hal ini adalah kasus-kasus di media sosial yang menunjukkan pemuda yang menggunakan bendera pusaka dengan cara yang tidak benar, yang seharusnya dianggap sebagai tindakan yang melukai dan merendahkan nilai simbol-simbol kebangsaan. Masalah ini menunjukkan perlunya pendidikan yang lebih baik tentang identitas nasional di semua tingkatan pendidikan, termasuk di perguruan tinggi, di mana mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang efektif.

Pendidikan tentang identitas nasional bukan hanya tentang memahami sejarah dan simbol-simbol kebangsaan, tetapi juga tentang menumbuhkan rasa bangga dan tanggung jawab terhadap warisan budaya yang kita miliki. Mahasiswa dapat berperan dengan mengorganisir kegiatan-kegiatan yang mengangkat nilai-nilai budaya bangsa, seperti festival budaya, seminar, dan lokakarya tentang kearifan lokal. Dengan cara ini, mereka tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka sendiri, tetapi juga membangun kesadaran kolektif dalam masyarakat tentang pentingnya menjaga identitas nasional.

Selain itu, mahasiswa juga memiliki peran dalam memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan kesadaran tentang identitas nasional. Dengan kehadiran yang kuat di platform digital, mahasiswa dapat mempromosikan kebudayaan lokal dan menyuarakan nilai-nilai kebangsaan kepada audiens yang lebih luas, termasuk generasi muda lainnya. Aktivitas ini dapat membantu menghadirkan kembali rasa kebanggaan dan cinta terhadap budaya Indonesia di tengah arus informasi global yang serba cepat dan cenderung dominan.

Mahasiswa juga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat mempraktikkan nilai-nilai kebangsaan dalam tindakan nyata, seperti menghargai keanekaragaman budaya dalam lingkungan kampus, mengikuti upacara kebangsaan dengan penuh rasa hormat, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang mempromosikan solidaritas dan persatuan di antara masyarakat. Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat yang pasif terhadap perubahan budaya, tetapi juga aktor yang aktif dalam memperkuat dan mempertahankan identitas nasional.

Menjaga identitas nasional di era globalisasi adalah tugas bersama yang membutuhkan kontribusi dari semua elemen masyarakat, terutama generasi muda yang merupakan tulang punggung masa depan bangsa. Mahasiswa, dengan peran dan potensi yang dimilikinya, memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk berdiri di garis terdepan dalam upaya ini. Dengan pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan nilai-nilai budaya Indonesia, serta akses yang luas terhadap teknologi dan informasi, mereka dapat menjadi motor perubahan yang kuat dalam mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan keanekaragaman budaya dan identitas nasional yang kuat.

Pentingnya pendidikan dalam menjaga identitas nasional tidak dapat diabaikan. Pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi harus memasukkan kurikulum yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan. Ini akan membantu generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya mereka. Selain itu, pendidikan informal melalui kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan nasionalisme mahasiswa.

Mahasiswa juga harus memanfaatkan teknologi dan media sosial secara bijak. Platform digital dapat menjadi alat yang kuat untuk menyebarkan informasi tentang budaya dan nilai-nilai nasional. Mahasiswa dapat membuat konten kreatif yang mengangkat budaya lokal, seperti video, artikel, dan kampanye media sosial. Dengan demikian, mereka dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan mempengaruhi persepsi generasi muda lainnya tentang pentingnya menjaga identitas nasional.

Di sisi lain, mahasiswa harus aktif dalam berbagai kegiatan yang mempromosikan kebudayaan dan identitas nasional. Mereka dapat mengorganisir atau berpartisipasi dalam acara-acara budaya, seperti pameran seni, pertunjukan tari, dan festival musik tradisional. Kegiatan semacam ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik masyarakat tentang keindahan dan nilai-nilai budaya Indonesia.

Mahasiswa juga harus menjadi teladan dalam menghargai simbol-simbol kebangsaan dan keanekaragaman budaya. Mengikuti upacara bendera dengan penuh rasa hormat, menghargai perbedaan suku dan agama, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang mempromosikan persatuan dan kesatuan adalah beberapa cara konkret yang dapat dilakukan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tindakan-tindakan nyata ini, mahasiswa dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap identitas nasional dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Secara keseluruhan, peran mahasiswa dalam menjaga dan memperkuat identitas nasional sangatlah penting. Dengan pengetahuan, keterampilan, dan akses yang mereka miliki, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menghadapi tantangan globalisasi. Mereka dapat memanfaatkan pendidikan, teknologi, dan kegiatan sosial untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya identitas nasional dan mempromosikan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya berkontribusi dalam menjaga warisan budaya bangsa, tetapi juga membantu membentuk masa depan Indonesia yang lebih kuat dan berdaya saing di kancah global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun