Mohon tunggu...
Andi Chorniawan
Andi Chorniawan Mohon Tunggu... -

Y

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pohon dan Partai

21 November 2013   18:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keesokan harinya, ketika tidak ada jam kuliah. Aku pergi sendirian ke warung Pak Lik untuk mencari makan. Warungnya agak sepi. Mungkin karena cuaca saat itu mendung, pertanda turun hujan. Selain itu, angin juga berhembus sangat kencang. Bahkan, orang-orang di dalam warung merasa ketakutan.

“Bruukkkkk…”

Aku dikejutkan oleh suara gemuruh. Kulihat pohon asam besar tumbang menutupi separuh badan jalan raya.

“Ciitttt…. braaakkk….”

Kaki dan tanganku gemetaran, dengan mata kepala sendiri, aku melihat kejadian mengerikan itu. Sebuah motor terlempar dan bergulling-guling akibat menabrak pohon asam yang baru saja tumbang tersebut. Satu orang pengendaranya terpental beberapa meter dan yang satunya lagi terguling ke tengah jalan.

Tak berapa lama warga datang berkerumun. Beberapa orang langsung membopong pengendara yang tergeletak di tengah jalan. Kulihat, wajahnya sangatlah tidak asing. Berkumis tebal dan berambut gondrong. Aku menggeleng-gelengkan kepala seakan tidak percaya. Pengendara itu adalah bapak yang kemarin menancapkan paku di pohon asam tersebut. Dan nafsu makanku pun menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun