"Bapak itu, banyak mas idenya"... "Iya, Unpredictable"... Itulah satu/dua kata yang menggambarkan sosok Presiden Jokowi menurut para asisten ajudan Presiden, Letnan Satu Teddy Indra Wijaya dan Inspektur Polisi Tingkat Satu Syarif Muhammad Fitriansyah (lihat disini videonya).
Bisa dibayangkan, asisten ajudan saja, yang notabene berada pada "ring 1" dan turut terlibat dalam mengagendakan jadwal Presiden, tidak dapat memprediksi secara pasti apa saja yang akan dilakukan oleh sang presiden. Nah, bagaimana dengan kita yang hanya memantau aktivitas keseharian Jokowi dari media? Tentunya penuh dengan misteri.
Begitu banyak pemikiran, kebijakan, tingkah laku dan pernyataan beliau yang mampu menghentakkan publik, termasuk media dan para ahli (pengamat). Tidak hanya terkait dengan kebijakan urusan pemerintahan dan aktivitas kepresidenan beliau yang terkesan "beda", Pernyataan-pernyataan beliau dalam berbagai kesempatan, gaya beliau pada saat blusukan dan kehidupan keseharian beliau pun banyak membuat publik terkejut.Â
Terakhir dan masih hangat di ingatan kita adalah bagaimana beliau memberikan surprise pada acara perhelatan asian games 2018, dan ketika menentukan KH. Ma'aruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden dan Bapak Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN).Â
Bahkan dalam berbagai kesempatan, beliau menjelaskan bahwa "Naik Moge ke pembukaan Asian Games" itu merupakan pilihan yang paling ekstrim. Pada momen ini, lagi-lagi Jokowi menunjukkan bahwa beliau adalah tipe seorang manusia yang berani mengambil resiko, "out of the box", kekinian, kreatif (banyak ide), dan unpredictable. Kejutan-kejutan jokowi inilah yang selanjutnya diistilahkan dengan "Jokowi Surprise".
Lantas bagaimana dampak dari "Jokowi Surprise" ini?
Menurut saya, baik "kawan" maupun "lawan" terlihat kewalahan menghadapi Jokowi surprise ini.
Atas kebiasaan Jokowi memberikan kejutan seperti ini, tentunya akan memacu adrenalin para pembantu (menteri dan jajarannya) untuk terus berpikir dan bekerja sampai mendapatkan hasil yang maksimal dan beda dari biasanya.Â
Lihat saja kelakuan para menteri Jokowi saat ini, mungkin saja, hal ini jugalah yang mendasari sebagian dari mereka berinisiasi membentuk "Elek yo band", supaya mereka tidak stres dan tegang mengikuti ritme sang Presiden yang seakan-akan tak pernah lelah dalam bekerja dan berkomunikasi dengan masyarakat.
Bagaimana dengan lawan/Oposisi?
Jokowi Surprise ini tentunya sangat tidak menguntungkan bagi mereka. Layaknya sebuah pertandingan, sebagai lawan tanding, mereka dituntut untuk terus memutar otak dan harus siap merubah strategi di tengah jalannya pertandingan.Â
Karena yang namanya kejutan dan sesuatu tidak terduga, tidak bisa hanya dihadapi dengan strategi yang sudah terencana sebelumnya, perlu dilakukan beberapa koreksi untuk bisa mengimbanginya. Akibatnya, karena perencanaan yang tidak matang dan strategi diluar skenario awal tersebut, akibat adanya Jokowi Surprise, narasi politik kubu lawan pun kadangkala menjadi inkonsisten, blunder atau seperti "senjata makan tuan".
Lantas, bagaimana Jokowi Surprise Effect terhadap elektabilitas Jokowi dan KH. Ma'aruf Amin di Pilpres 2019 nanti?
Terkait hal ini, tentunya masih penuh dengan tanda tanya. Karena hal itu tergantung dari bobot dan sasaran kejutannya serta kemampuan lawan untuk berstrategi dalam menghadapi Jokowi Surprise tersebut.Â
Lagian tidak bisa dipungkuri bahwa masing-masing pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilpres 2019 nanti sudah memiliki pemilih militan. Apapun yang dilakukan oleh pasangan calon lain tidak akan mampu lagi mempengaruhi pilihan mereka.Â
Namun, jika melihat banyaknya milenial yang mengikuti "goyang dayung" ala Jokowi pada lagu "meraih bintang" di aplikasi "tik-tok" belakangan ini, sangat memungkinkan Jokowi Surprise memberikan dampak positif terhadap elektabilitas Jokowi-KH. Ma'aruf Amin.Â
Keyakinan saya, dalam sisa waktu sekitar 6 bulan ini dan di masa kampanye yang akan dimulai pada tanggal 23 September 2018, Jokowi Surprise masih akan terjadi dengan bobot yang lebih berkualitas.Â
Untuk itu, penting bagi lawan untuk mempersiapkan mental dan strategi yang lebih matang dalam menghadapinya. Jika perlu, lawan juga harus mampu menunjukkan "Prabowo Surprise" (yang lebih berbobot), terutama dalam rangka meminimalisir pengaruh positif Jokowi Surprise ini terhadap sekitar 20-30% calon pemilih mengambang yang masih ada sampai saat ini.
Salam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H