Gantung sepatu pada Maret 2005, ia mengalami rasa sakit luar biasa pada engkel akibat cedera di penghujung karir hingga ia persoalan ini membuatnya meminta dokter mengamputasi kakinya.
Namun ia mampu keluar dari masa kelam itu setelah dokter menanam sekrup pada kakinya guna mendukung kinerja kartilago dan tendon. Problem itu terjadi lantaran fisiknya diporsir semasa menjadi pemain.
Memang golnya tak sebanyak pemain idola masa kini, Messi, selama 17 tahun masa karirnya namun perannya dalam membentuk sejarah keemasan seri-A jelang pergantian millennium cukup menarik perhatian, betapa tidak pemain ini sungguh luar biasa kepiawaiannya meskipun ia dijaga ketat musuh ia tetap mampu melesakkan gol dari tendangan jauh.
Itu terbukti ketika ia mencetak gol satu-satunya bagi fiorentina ketika mengalami kekalahan 3-1 lawan Manchester United di Liga Champion tahun 2000. Setelah sebelumnya MU kalah 2-0 lawan fiorentina.
Batigol berbahaya bagi musuh tidak pernah menyiakan kesempatan gol, pemain belakang musuh kerepotan menghadapinya, piawai mengocek bola sambil lari cepat, tendangannya keras dan tepat, dan termasuk pemain yang tak emosional saat di lapangan hijau. Akankah ditemui pemain kelas dunia seperti batigol saat piala dunia ini, kita lihat saja dan  "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H