Mohon tunggu...
Juliandi
Juliandi Mohon Tunggu... Swasta -

Tetap menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mitos atau Fakta Setan Dibelenggu saat Ramadan

2 Juni 2018   17:44 Diperbarui: 2 Juni 2018   22:44 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Ramadan setan dari kalangan jin dibelenggu atau dirantai sehingga dunia kasat mata bebas dari keberadaan. Namun kalau memang setan dibelenggu masih saja ada orang yang kerasukan setan saat ramadan.

Ini benar terjadi, penulis sendiri mengalami kenyataan ini, seorang pegawai laundry teman saya kesurupan lantaran menular dari salah satu pegawai toko swalayan disebelahnya.

Mereka berteriak histeris tak tau apa penyebab, mata membelalak, mulut terbuka lebar berteriak tanpa maksud dan tujuan sambil meronta-ronta. Ini membuat sebagian orang disekitarnya panik kalang kabut.

Buta mengenai soal kesurupan tentu membuat sebagian orang panik bukan kepalang, karena ini pasti membuat gaduh dan menjadi tontonan banyak orang pasalnya bukan kejadian lazim.

Walau pernah ikut acara ruqyah tetap saja kebingungan lantaran sedikitnya ilmu mengenai hal gaib ini. Dalam pikiran saya dan teman saya menghubungi ustadz yang ahli dibidang ruqyah adalah jalan satu-satunya.

Tentu saja Alhamdulillah tak lama beliau datang, dengan cara pengobatan yang sesuai ajaran Rasulullah Sallahu'alaihi wassalam mereka mampu ditenangkan. Sehingga kondisi kembali kondusif setelah dua jam lamanya dengan beberapa bacaan ayat Al-quran.

Memang kejadian seperti ini sudah berapa kali dialami, ini merupakan kejadian ke tiga kalinya bagi gadis muda yang bekerja di laundry. Namun siapa sangka saat pekan awal puasa kerasukan menimpanya kembali walaupun ketularan dari pegawai toko swalayan.

Kejadian ini bikin benak bertanya-tanya apakah hadis yang sangat populer saat puasa itu palsu atau salah. Salah satunya menyebutkan saat ramadan setan-setan dibelenggu. Berikut kutipan hadistnya:

"Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu Jahanam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai." (Hadist Riwayat Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079).

Lantaran sedikitnya ilmu, sesat pikir terjadi, sehingga menyalahkan hadist. Malah sebaliknya hadist statusnya kuat atau sahih. Berdasarkan pendapat ulama mengenai kata setan dibelenggu/dirantai/diikat berikut akan dirangkum.

Pertama, ada yang berpendapat setan dibelenggu, tapi sebatas leher hingga tangan sementara kaki dan bagian tubuh lainnya tidak sehingga ia masih lari dan menggoda melalui lisannya.

Kedua, ada yang berpendapat makna dibelenggu hanya kiasan, hakikatnya karena keberkahan, keutamaan Ramadan dan ampunan Allah seolah-olah setan terbelenggu.

Sementara yang ketiga, setan yang dibelenggu hanya setan kelas kakap sedangkan yang kelas biasa masih berkeliaran bebas.

Butuh ilmu dan keimanan yang mumpuni untuk memahami hadis ini. Kalau tidak, terjadi kesalahan ketika dihadapkan dengan kenyataan dilapangan. Pasalnya saat Ramadan ini tetap saja banyak orang yang melakukan maksiat tanpa malu bahkan tak takut dengan hukuman yang akan diberikan Allah kelak.

Mengutip salah satu ayat Al-quran. Dijelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk takut hanya pada Allah dan sudah menjadi sifatnya setan untuk menakut-nakuti.

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Al-Quran Surah Ali Imron ayat 175).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun