Mohon tunggu...
Andi Annas
Andi Annas Mohon Tunggu... MarComm Manager -

Seorang warga negara Indonesia yang lahir, tumbuh, dan bekerja di Jakarta; seorang MarComm Manager di sebuah newly-developed local-based Digital Travel Services di Jakarta juga.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Saat Amerika Serikat Kalah (lagi) di Indonesia

26 Januari 2016   08:30 Diperbarui: 15 Februari 2016   19:12 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yah, sebenarnya miris melihat keputusan Ford ini. Karena akhirnya, satu perusahaan Amerika Serikat kembali harus gugur di bumi pertiwi ini. Dan di satu pojok Jakarta sana, sekelompok manusia berjubah putih bersorak-sorai bergembira karena "si zionis" kembali sengsara; padahal pernah tuh pemimpinnya pakai mobil SUV buatan Amrik.. #eh

Setelah GM (General Motors, dengan merk Chevrolet) dengan terpaksa mundur dari Indonesia pada Februari 2015, kini Ford pun juga mengambil keputusan yang sama. Walau mungkin ada perbedaan kondisi di mana GM tidak sepenuhnya mundur, karena mereka hanya menutup pabrik mereka di Pondok Ungu, Bekasi. Semua aktivitas penjualan (lewat mekanisme impor) dan layanan purna-jual tetap dijalankan, demi menjaga loyalitas dan kepercayaan konsumen (yang sudah menipis). Lalu Ford?

Ford ngga punya pabrik perakitan di Indonesia, karyawan inti Ford Indonesia juga ngga sampai 50 orang, dan jumlah diler juga tidak sampai 70 diler. Kenapa putus asa dan ngibarin bendera putih? Ford Fiesta dan EcoSport cukup diminati, dan bahkan 1 produk baru mereka yang sudah cukup dikenal (Ford Everest baru) sudah menyapa negara tetangga kita dan begitu ditunggu-tunggu di sini. Sebagai tambahan, penjualan Chevrolet di sini tidak lebih baik dari Ford lho.

Di tahun 2014, Chevrolet cuma mampu menjual 10,018 unit mobil; dan Ford? 12,001 unit!
Di tahun 2015, angka penjuala Chevrolet Spin (tulang punggung utama, yang mendominasi jualan Chevrolet di Indonesia) bahkan cuma ada di angka 2,400-an unit saja.

Tapi, apakah Chevrolet lempar handuk? Tidak! Bahkan mereka pun baru saja meluncurkan small-SUV Cherolet Trax untuk melawan Honda HR-V, Nissan Juke, dan Ford EcoSport. Intinya, tetap PeDe di saat lagi struggling! Itu kunci sukses sebuah merk non-Jepang untuk bisa survive di Indonesia (menurut gue).

[caption caption="Trax vs EcoSport; sumber foto: autoexplora.com"]

[/caption]

We will not stand down! Setahu gue itu salah satu prinsip ke-Amerika-an yang selalu digaungkan oleh mereka di sana (termasuk presiden negaranya juga, tentunya). Sayang, mungkin pimpinan Ford lagi migrain dan akhirnya lupa dengan slogan kebangsaan mereka yang selalu dibanggakan itu.

Sejarah yang dimulai tahun 1989; di mana Ford masuk Indonesia melalui PT. Indonesia Republic Motor Company, kemudian nama Ford mulai dikenal dengan produk Ford Laser dan Ford Telstar, ketika kini Ford Laser mulai kembali dicari, kemudian muncul Fiesta yang menggebrak, sedan Ford Focus yang identik dengan kepolisian kita, Ford Ranger yang membuka kembali lembaran pasar double-cabin di Indonesia, berdirinya secara resmi PT. Ford Motor Indonesia di Juli 2000; semua momentum itu kini cuma akan jadi sejarah karena keputus-asaan Ford.

[caption caption="Komunitas Ford Laser lintas-generasi; sumber foto: DapurPacu"]

[/caption]

[caption caption="Ford Focus dan Ranger milik Kepolisian; sumber: blog Teknomotif"]

[/caption]

Hal yang berbeda ditunjukkan oleh Mazda, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Ford dan banyak produknya yang berbagi platform dengan Ford; mulai dari jaman Ford Laser-Mazda 323, sampai Ford Fiesta-Mazda 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun