Solusi untuk mengatasi masalah ini tidak hanya terletak pada penegakan hukum, tetapi juga pada pendidikan politik masyarakat. Kesadaran masyarakat harus dibangun agar mereka memahami pentingnya memilih berdasarkan kualitas dan integritas kandidat, bukan karena iming-iming materi. Selain itu, peran lembaga agama menjadi krusial dalam menyampaikan nilai-nilai moral yang menentang *money politik* secara tegas. Â
Pada akhirnya, Pilkada 2024 menjadi ujian besar bagi bangsa Indonesia. Apakah hukum agama dan moralitas akan lebih diutamakan, atau justru kepentingan pragmatis politik yang kembali mendominasi? Pilihan ada di tangan setiap individu, baik calon pemimpin maupun rakyat yang memilih. Dengan berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan keadilan, diharapkan Indonesia dapat melahirkan pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H