Mohon tunggu...
Andi Adeirma Yanti
Andi Adeirma Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Andiirma

@andiirmaaaa_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus Etika Bisnis Versus Profit, di Manakah Posisiku?

15 Oktober 2021   14:06 Diperbarui: 15 Oktober 2021   14:10 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1.Hal-hal yang menjadi masalah dalam kasus diatas yaitu:

  • Perusahaan yang organisasinya diisi oleh keluarga dan kerabat yang sebagian besar tidak memiliki kompetensi yang cukup.
  • Ditugaskan ditahun pertama jabatan untuk mencapai target profit 300%.
  • Memperluas daerah eksporasi mineral dan tambang kedaerah lain dengan pembukaan lahan baru dan juga dengan cara membeli beberapa perusahaan kecil untuk bergabung diperusahaan.
  • Perusahaan tambang saya mengeksplor mineral di daerah pelosok kalimantan sehingga sering berurusan dengan masyarakat adat terkait dengan hal eksplorasi dan eksploitasi didaerah tersebut.
  • Perusahaan telah berurusan dengan masalah hukum sejak 30 tahun lalu.
  • Aktivis lingkungan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beserta masyarakat adat telah melakukan protes terkait aktivitas eksplorasi dan eksploitasi tambang dan mineral didaerah tersebut karena dinilai mengganggu ekosistem lingkungan,mengganggu hak-hak masyarakat adat,dan menciptakan pencemaran lingkungan.

2. Jika saya menjadi presiden direktur yang akan saya lakukan pertama ketika saya disuruh memilih untuk memprioritaskan antara pihak internal atau pihak eksternal adalah sebagai pemimpin kita tidak bisa memprioritaskan salah satu pihak karena tugas kita adalah memprioritaskan keduanya karena sama-sama berperan penting dalam perusahaan.

Pertama saya akan berusaha mecapai target profit yang ditugaskan oleh dewan komisaris dalam tahun jabatan pertama saya.

Kedua saya akan memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang ke daerah lain dan memikirkan lingkungan masyarakat agar tidak mengganggu ekosistem lingkungan dan pencemaran lingkungan didaerah tersebut.

Ketiga saya akan rapat dengan para organisasi perusahaan untuk memperhatikan permasalahan yang terjadi dengan hukum sejak 30 tahun lalu agar tidak terjadi lagi atau berkepanjangan hingga nanti.

Keempat saya akan bermusyawarah kepada pihak-pihak yang protes terkait aktivitas eksplorasi dan eksploitasi tambang dan mineral agar bagaimana caranya aktivitas tetap berlaku tapi tidak mengganggu ekosistem lingkungan atau terjadi pencemaran lingkungan.

3.Solusi yang saya tawarkan untuk pertambangan yaitu:

  • Melakukan riset dan analisa lingkungan sebelum pelaksanaan program
  • Melakukan pengecekan berkala dan monitoring  hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan program yang dijalankan perusahaan pertambangan dengan kondisi lingkungan.Dengan begitu kita bisa menghindari kerusakan ekosistem lingkungan secara berkala.
  • Mengolah limba sisa kegiatan pertambangan..
  • Menghindari zona yang dilindungi dan konservasi
  • Pelaksanaan reklamasi yaitu usaha untuk menanggulangi bekas lahan galian yang telah ditinggalkan.

Dengan melakukan hal-hal diatas dapat menhindari kerusakan ekosistem lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun