Mohon tunggu...
Andi Muh Asdar
Andi Muh Asdar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apin, Kucing yang Menaklukkan Dunia

2 Februari 2024   16:30 Diperbarui: 2 Februari 2024   21:17 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Apin. (Foto: Thought Co)

Kucing Kurus yang malang itu ternyata betah dan setiap hari berada di rumah untuk menunggu diberikan makanan, selain pantang menyerah di lain sisi kucing itu sepertinya juga tidak punya rasa malu, bayangkan saja baru beberapa hari di terima di rumah kami, dengan rasa percaya dirinya yang besar setiap dia melihat saya duduk santai atau rebahan kucing itu selalu melesat maju ke dalam pangkuan dan memutarkan badannya sebelum terbaring manja seenaknya saja tanpa memikirkan perasaan orang yang memangkunya.

Untung saja sikap tidak tahu malunya itu hanya di tunjukkan kepada saya, saya tidk bisa membayangkan betapa tragisnya nasib kucing itu jika dia melakukan hal yang sama kepada kakak perempuan saya yang tidak suka dengan kucing.

Tidak lama setelah kucing itu tinggal bersama di rumah kami, saya berinisiatif memberinya nama Apin yang terinspirasi dari film Upin Ipin seperti yang saya tuliskan di awal tadi.

Aktivitas keseharian Apin hanya berkeliling rumah mencari makanan dan sesekali keluar rumah untuk mencari jodohnya, namun fakta yang tidak ter elakkan adalah bahwa hampir 85% Apin memberikan hidupnya untuk tidur. Entah kenapa Apin sangat menikmati hidupnya dengan cara tidur, kadang apin tidur dari pagi sampai sore dilajut malam sampai pagi, hanya bangun ketika merasa lapar, satu kesyukuran karena Apin tidak terlibat dalam gosip ibu"kompleks, bayangkan saja jika itu terjadi, hehehe.

Keberanian, pantang menyerah, serta rasa percaya diri merupakan identitas tersendiri yang dimiliki Apin, boleh jadi sikap ini yang tidak dimiliki kucing jalanan lain sehingga tidak ada perubahan dalam perjalanan hidupnya sebagai kucing. 

Apin menyadari bahwa terlahir sebagai kucing jalanan tidak berarti harus hidup dijalan selamanya, takdirnya hanya sebatas dilahirkan sedangkan persoalan hidup di jalan itu merupakan pilihan bukan ketentuan dan itu bisa dirubah dengan sikap yang dimilikinya selama ini. 

Saya bahkan tidak tahu berapa lama Apin berjuang dijalanan meghabiskan waktunya di tongsampah, hidup nomaden dan tidak terawat sampai akhirnya menemukan kami yang bersedia menerimanya.

Penulis : Andi Muh. Asdar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun