Ia bergabung dengan gangster, bekerja di tempat hiburan malam, hingga hamil di luar nikah. Tapi ia mau berubah. Meski bekerja sebagai penagih utang bukan profesi ideal, ia menunjukkan perjuangannya menafkahi Mai. Furie juga menggambarkan Phuong secara manusiawi. Ia mungkin sangat meyanyangi Mai, tapi ia bukan malaikat.
Furie tidak menunjukkan gemerlap kota besar Saigon. Kita justru diajak menyusuri gang-gang sempit dengan lampu remang-remang di kawasan kumuh padat penduduk.Â
Kita diperlihatkan kehidupan kaum ekonomi lemah yang melakukan apapun demi bertahan hidup. Furie juga memberi kita gambaran bagaimana hubungan emosi keluarga yang sudah pecah dapat dirajut kembali ketika ada masalah.Â
Terakhir, Furie memberi kita pilihan mengenai cara untuk memandang perempuan sebagai manusia biasa yang nilainya tak berkurang hanya karena keperempuanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H