Mohon tunggu...
Andhika Zulkarnaen
Andhika Zulkarnaen Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder of Cultura Magazine

A creativepreneur with more than 15 years of professional experience in communication, branding, and new media.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kehidupan Nyata Seorang Entrepreneur

19 Februari 2018   23:19 Diperbarui: 26 Mei 2024   17:26 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.star2.com

Banyak orang bermimpi memulai sebuah bisnis, tapi tidak pernah mengambil langkah pertama. You need courage, and the mindset of an entrepreneur, to test the waters in the ocean of startups.

Masuk ke dunia bisnis adalah sesuatu yang menantang, karena ini  adalah jalan menuju kebebasan diri (waktu) dan kebebasan finansial. You know it's not an easy journey! Kita harus menanggung banyak rasa sakit. Menakutkan memang untuk  meninggalkan pekerjaan tetap dan mengikuti passion. 

Kita banyak  mendengar kisah sukses dari bisnis, tapi sedikit yang memberitahu kita  berapa banyak kegagalan yang terkubur di bawah kesuksesan itu (apalagi  di dunia startup digital yang ramai saat ini).

Entrepreneurship is for brave hearts   

  • Harus kuat mental
  • Harus berani mengubah mindset
  • Kita tidak bisa mengumpulkan uang dalam satu malam
  • Partner (co-founder) bisa meninggalkan kita pertengahan jalan
  • Siap-siap tidak punya uang dan hidup susah
  • Siap untuk dijauhi orang lain
  If you're not a risk taker, you should get the hell out of business. --- Ray Kroc (McDonald's)

Awal memulai terjun ke dunia entrepreneurship, saya mulai kesulitan  konsentrasi dan membuat keputusan. Tidak bisa mengingat detail. Selalu  lelah seakan vacuum cleaner menyedot energi saya. 

Sebaliknya, saya  dipenuhi dengan rasa bersalah dan tidak berharga. Saya terus terjaga atau  tidur larut sekali. Saya kehilangan minat pada apa yang biasanya saya  suka lakukan. Saya kehilangan nafsu makan dan terus-menerus cemas dengan  perasaan kosong.

Ini fakta bahwa stres dan kecemasan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan saya saat ini dengan berbagai macam  konsekuensi.

I was broke (again). My personal life was a mess, and most  importantly, I felt that I could not speak to anybody about my troubles  because I felt nobody would understand.Para pengusaha di lingkaran  saya bukan teman baik dan kebanyakan teman baik saya bekerja sebagai  profesional yang digaji, mereka tidak akan mengerti berapa banyak  pengorbanan yang sudah saya tuangkan untuk bisnis ini. Saya menyalahkan  diri sendiri karena kurangnya keberhasilan dan mulai berharap akan  sesuatu yang baru.

Side effects of Entrepreneurship

  • Frustration. Salah satu yang membuat frustasi  adalah tagihan bulanan (semua pasti merasakan). Tiap bulan saya  merencanakan sesuatu yang besar, tapi gagalnya rencana juga selalu  datang. Saya tidak bisa menghindari frustasi karna kegagalan, tapi saya  bisa belajar bagaimana menanganinya.
  • Insecurity. Kita sering meragukan keputusan  berkali-kali. Kita tidak akan menemukan orang untuk membantu kita  mengambil keputusan. Ini adalah efek samping menjadi bos untuk diri kita  sendiri.
  • Sleep Disorders. Pola tidur yang buruk mulai  mempengaruhi produktivitas saya. Bagun di waktu yang sama tiap hari  terlepas dari waktu tidur saya. Rutinitas disesuikan otomatis untuk  timing tidur.
  • Self-worth Issues. Mulai meragukan diri sendiri. Setelah kegagalan terus menerus, saya mulai merasa tidak layak. Persistence and perseverance are keys to tackling such a situation.
Anxiety, Depression and Panic Attacks are not signs of weakness. They  are signs of trying to remain strong for way too long. --- Deepika  Padukone

So, you're depressed, huh?

Depression is not just stress, nor is it only sadness. Depression is an illness. "It is sadness plus."

Saat kesedihan kita sudah berlarut, saat kita merasa lelah walaupun  sudah berbaring di tempat tidur sepanjang hari dan saat kita mulai  kehilangan minat pada sesuatu yang bikin kita senang, sekarang saatnya  minta bantuan. 

Gampang sekali bagi orang untuk mencari bantuan. Untuk menunjukkan pada dunia mereka lemah. Tapi bagaimana bisa seorang founder startup yang sudah memilih naik harimau mencari bantuan?

Itulah kenyataan yang saya hadapi. Cerita ini saya tulis bukan untuk  menakuti kalian yang akan terjun ke dunia bisnis menjadi entrepreneur.  Tapi inilah yang saya alami bertahun-tahun. Buat kalian yang masih  bekerja sebagai karyawan dengan posisi dan gaji yang cukup bagus, lebih  baik bertahan saja dulu (apalagi sudah berkeluarga) sampai kondisi  keuangan sudah stabil dan siap dengan segala risikonya.

 Selalu ingat, untuk menjadi seorang entrepreneur yang baik membutuhkan mindset dan mental yang kuat!

Entrepreneurship is neither a science nor an art. It is a practice. --- Peter Drucker


Notes (checklist) to employess before leaving your job

  • Kenapa berhenti? Apa karena benci bos atau pekerjaan, mau mengejar passion, atau mau menjadi bos untuk diri sendiri?
  • Bisa tidak saya bekerja untuk bisnis impian saat melakukan full-time  job? Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk memulai sebuah usaha?
  • Apa plan A dan B saya? Bagaimana kalau keduanya gagal? Apakah saya punya plan C dan D?
  • Berapa lama saya bisa bertahan tanpa gaji? Apakah saya punya backup secara financial?
  • Berapa pengeluaran dan waktu yang saya perlukan untuk keluarga di  masa depan? Pertimbangkan kewajiban saat sudah menikah, pendidikan anak,  kebutuhan bulanan, liburan dan lain sebagainya.

Pikirkan baik-baik pertanyaan ini. "Kalau saya berhenti bekerja  kantoran dan mengikuti passion setelah bertahun-tahun berdedikasi pada perusahaan tempat saya bekerja sekarang, apa yang saya rasakan?" 

Kalau  merasa takut, pertimbangkan kembali keputusan kamu. Kecuali kamu  siap gagal dan bersedia menanggung rasa sakit dari kegagalan itu, plus  orang sekitar kamu seperti keluarga siap menerimanya dan bisa mem-backup  kamu. Berani ambil risiko itu harus, tapi tetap perlu pakai perhitungan!

This is my story, how about your story?


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun