Mohon tunggu...
Andhika AhmadMaulana
Andhika AhmadMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Idealisme dan realistisme

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aliansi Baru dalam Kontestasi Pilpres 2024

8 Juni 2022   11:00 Diperbarui: 8 Juni 2022   11:48 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai NasDem tengah mengusulkan tiga nama kandidat calon presiden untuk diserahkan kepada Ketua umum yakni Surya Paloh, untuk mendapatkan restu dan dukungan pada Pilpres 2024. Nama kandidat yang menguat di pengurus DPW, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa. Strategi NasDem dalam mengusulkan nama dari awal, agar mempunyai nama calon presiden yang berkompeten serta punya asosiasi dengan Partai NasDem supaya memiliki kesempatan dalam memperoleh dampak positif dari elektabilitas calon presiden yang diusung. Elektabilitas seorang kandidat akan sangat berpengaruh pada persepsi para pemilih ketika pemilihan presiden nanti. Para pemilih tentu memerlukan perhitungan track record calon kandidat secara rasional bukan hanya sekedar pencitraan semata. 

Partai politik sebagai fasilitator dalam mempertimbangkan latar belakang, rekam jejak, serta potensi setiap kandidat harus sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat. Berbagai tokoh politik mulai gencar melakukan kampanye dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk meningkatkan elektabilitasnya. Beragam konten yang dibuat di media sosial oleh tokoh politik sangat berpengaruh terhadap elektabilitasnya. Untuk merealisasikan elektabilitas menjadi sebuah kenyataan tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit, tidak menutup kemungkinan para kandidat juga akan mengeluarkan dompet pribadi mereka demi memenangkan kontestasi pada Pilpres 2024. 

 Koalisi Strategis Antara Gerindra -NasDem 

Pertemuan tokoh politik dinilai sebagai sebuah koalisi untuk mempersiapkan kontestasi Pilpres 2024. Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Pertemuan kedua ketua umum ini dinilai akan menciptakan sebuah koalisi baru dalam kontestasi Pilpres 2024. Berbeda dengan Koalisi Indonesia Bersatu. Koalisi Gerindra -NasDem mempunyai kekuatan secara signifikan. Pasalnya kedua partai politik ini mempunyai potensi tokoh dan elektabilitas yang mumpuni. 

Selain itu dua partai politik ini didukung dengan sokongan dana yang cukup. Dari segi calon presiden kedua partai politik ini tampak memiliki potensi bursa kandidat dengan elektabilitas tertinggi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan digadang-gadang menjadi bursa Capres dari Partai NasDem sedangkan dari Partai Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto. Elektabilitas kedua tokoh tersebut sangat berbeda jauh dengan elektabilitas Ketua DPR RI yakni Puan Maharani, yang akan kemungkinan menjadi kandidat capres utama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

 Politik Ojo Kesusu Ala Jokowi

Projo atau pendukung Jokowi mulai mempersiapkan diri menjelang kontestasi perhelatan politik pada pilpres 2024. Organisasi masyarakat pendukung Jokowi tersebut menggelar Rapat Kerja Nasional(Rakernas) V Projo di Balkondes Borobudur, Magelang, Jawa Tengah . Presiden Jokowi menyebutkan arah dukungan dirinya dan para kaderisasi Projo menjadi salah satu hal yang patut diperhitungkan dalam peta politik nasional. Politik merupakan suatu hal yang relatif dan dinamis, politik Ojo Kesusu yang di sampaikan Jokowi dalam Rakernas ke-V itu membina para kader-kadernya agar tidak buru-buru dalam menentukan sikap dukungan terhadap calon kandidat presiden yang akan berkompetisi pada 2024. 

Karena makna Ojo Kesusu yang di bilang Jokowi secara tersirat mengandung pesan bahwa situasi politik kerap berubah-ubah. Saat bersamaan, Jokowi pun kerap memberikan kode dukungan terhadap salah satu calon presiden yang hadir dalam acara Rakernas ke-V itu. Bukan hanya sekedar dari sebuah kebetulan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir dalam acara itu. Sejumlah kader Projo pun kendati meneriaki nama Ganjar usai Jokowi memberikan pertanyaan tersebut. 

Ketua Umum Projo mengklaim bahwa bahwa pendukung Jokowi mengarah kepada Ganjar Pranowo untuk bersaing di Pilpres 2024. Dilihat dari segi elektabilitas, nama Ganjar Pranowo menempati urutan posisi pertama dalam berbagai survei. Hal tersebut sebagai manuver politik bagi Projo untuk bisa mendapatkan simpatisan dari masyarakat apabila Ganjar Pranowo bisa dicalonkan pada kompetisi Pilpres 2024

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun