Mohon tunggu...
Andes Rozak
Andes Rozak Mohon Tunggu... PNS -

Lahir dan besar di Kuningan (Jawa Barat), kuliah di Nyayogyakarta Hadiningrat, dan bekerja di Bergtuin te Tjibodas-Tjiandjur. Saat ini sedang menyelesaikan studi doktoralnya di AgroParisTech (Prancis) dan University of Copenhagen (Denmark).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Doktor yang Penuh Perjuangan

26 Agustus 2018   04:39 Diperbarui: 26 Agustus 2018   06:05 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Empat minggu kedua, disertasi akan dikirimkan ke tiga, empat, atau lima penguji lainnya. Yang akan menguji calon doktor secara lisan. Diluar supervisor dan co-supervisor. Nama-nama penguji pun syaratnya sama dengan evaluasi empat minggu pertama. Biasanya, dua penguji termin pertama, terlibat juga dalam termin terakhir ini. Karena saya double degree. Maka komposisi penguji di atas harus pula disetuji oleh KU. Sehingga satu hasil evaluasi bisa digunakan tiga pihak. Yaitu GAIA, APT, dan KU. Yang artinya ujian doktor hanya dilakukan satu kali saja. Yang hasilnya diakui oleh tiga pihak tersebut. Jika telah melewati empat minggu. Maka sidang atau ujian lisan doktor siap dilaksanakan.

Pada sidang doktor yang terbuka untuk umum, akan dipilih president of the jury. Yaitu salah satu dari para penguji. Yang akan menjadi semacam moderator. Yang akan menjadi pengadil dalam sidang. Yang akan menyampaikan keputusan sidang rapat penguji.

Teknis sidang doktor pun sederhana. Presentasi dari calon doktor dilakukan selama maksimal 45 menit. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab antara calon doktor dan penguji. Waktu tanya jawab dibatasi. Yaitu maksimal 20 menit untuk masing-masing penguji.

Gelar doktor

Setelah sidang terbuka tadi. Semua penguji akan melakukan rapat tertutup. Rapat itu diikuti pula oleh supervisor dan co-supervisor. Setelah rapat tersebut. Presiden of the jury akan membacakan hasilnya. Di depan calon doktornya. Yang juga dihadiri oleh umum. Hasilnya berupa: apakah sang calon doktor itu bisa diberi gelar doktor atau tidak. Hasil keputusan rapat tadi kemudian diserahkan kepada tiga pihak. GAIA, APT, dan KU. Yang kemudian beberapa minggu atau bulan setelahnya, APT dan KU menerbitkan ijazah doktornya masing-masing. Yang satu ijazah untuk gelar doktor dari APT. Dan yang satu lagi ijazah gelar PhD dari KU.

Memang cukup panjang prosesnya. Sangat kompleks dan menguras energi. Tapi saya yakin. Semuanya akan berakhir dengan indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun