Mohon tunggu...
Andes Rozak
Andes Rozak Mohon Tunggu... PNS -

Lahir dan besar di Kuningan (Jawa Barat), kuliah di Nyayogyakarta Hadiningrat, dan bekerja di Bergtuin te Tjibodas-Tjiandjur. Saat ini sedang menyelesaikan studi doktoralnya di AgroParisTech (Prancis) dan University of Copenhagen (Denmark).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Doktor yang Penuh Perjuangan

26 Agustus 2018   04:39 Diperbarui: 26 Agustus 2018   06:05 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulisan artikel

Ini salah satu yang terberat. Cukup membuat panas dingin. Karena salah satu syarat dari GAIA untuk ujian lisan disertasi adalah memiliki 3 artikel ilmiah. Salah satunya harus berstatus minimal accepted. Tentu saja di jurnal internasional. Yang terindeks global. Minimal Scopus atau ISI Web of Science. Dua tulisan lainnya minimal dalam bentuk manuskrip.

Berbeda dengan KU. Tidak ada syarat minimal accepted. Untuk ujian lisan disertasinya. Yang penting memiliki minimal 3 manuskrip. Tapi jika ada yang accepted. Akan menjadi nilai lebih.

Untuk diketahui saja. Menulis satu artikel cukup melelahkan. Membuat emosi jiwa. Satu manuskrip bisa membutuhkan waktu sampai satu tahun. Bahkan lebih. Tapi bisa juga kurang. Dari mulai menulis, analisis, sampai manuskrip yang siap disubmit ke jurnal ilmiah. Setelah disubmit pun cukup melelahkan. Butuh waktu berbulan-bulan sampai statusnya accepted. Jika rejected? Jangan sampai. Karena penulisan harus dari awal lagi. Pun analisisnya harus dimulai dari awal lagi. Cukup melelahkan.

Penulisan disertasi

Ada dua jenis disertasi. Satu monograph. Satu article-based. Monograph cukup populer di KU. Namun article-based banyak dipilih di GAIA. Saya memilih yang article-based. Dimana 3 chapter berisi 3 tulisan ilmiah. Yang saling terkait satu dan lainnya. Sehingga saya tinggal menulis pendahuluan, diskusi, dan kesimpulan.

Namun tiga hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Berkali-kali revisi pendahuluan. Berkali-kali pula revisi diskusi. Bahkan sampai sekarang pun belum selesai. Karena masih revisi sana sini. Setidaknya untuk mendekati sempurna. Jika dihitung, hampir 8 bulan saya menulis tiga bagian itu. Karena yang 3 chapter sudah selesai. Yaitu yang tulisan ilmiah itu. Yang salah satunya sudah accepted. Bahkan published awal tahun ini.

Ujian disertasi

Setelah disertasi dinilai layak diajukan oleh supervisor, maka harus declare ke GAIA. Dokumen-dokumen pendukung diserahkan ke GAIA. Salah satunya persetujuan disertasi dari supervisor dan co-supervisor. GAIA kemudian mempunyai waktu 8 minggu untuk mengevaluasi disertasi tersebut. Yang dibagi dalam dua termin. Masing-masing selama empat minggu.

Empat minggu pertama, disertasi dievaluasi oleh minimal dua penguji. Yaitu mereka yang ahli dengan topik disertasi doktor yang diajukan. Yang diajukan atas kesepakatan calon doktor dan supervisor. Dan disetujui oleh GAIA. Yang syaratnya adalah dosen universitas bergelar doktor. Atau peneliti di lembaga penelitian. 

Yang telah terakreditasi oleh pemerintahnya untuk menguji calon doktor. Syarat lainnya: baik dosen atau peneliti tersebut tidak pernah terlibat dalam sidang-sidang komite yang dilakukan calon doktor yang akan diuji. Dalam empat minggu tersebut, harus ada kesimpulan dari penguji. Apakah disertasi itu bisa diujikan secara lisan atau tidak. Jika tidak, maka disertasi harus direvisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun