Program doktor di Prancis ini cukup unik. Terutama dalam kasus saya. Saya dikontrak oleh AgroParisTech (APT). Salah satu Grand Ecole di Prancis. Sebagai peneliti. Untuk penelitian doktor. Karena statusnya peneliti untuk gelar doktor, saya harus mendaftar pula di Doctoral School. Namanya GAIA. Doctoral School di Montpellier. Yang administrasinya terpisah dengan APT. Namun demikian, meskipun terikat oleh APT, dan terdaftar di GAIA, ruangan sehari-hari saya ada di Cirad. Lembaga penelitian di Prancis. Yang berbeda dengan APT. Pada saat yang sama. Karena Fonaso adalah double degree. Maka saya harus terdaftar pula di Copenhagen University (KU). Institusi co-supervisor saya. Rumit bukan?Â
Sidang komite
Sidang komite wajib dilakukan setiap tahun. Laporan sidang ini wajib dilampirkan ketika registrasi ulang ke GAIA. Yang dilakukan tiap awal tahun ajaran. Tanpa melampirkan laporan komite: tidak bisa registrasi di GAIA. Yang berarti gagal jadi doktor. Tujuan utama sidang komite adalah perencanaan dan evaluasi. Terhadap apa yang akan dan telah dilakukan dalam proyek doktor saya. Anggota komite ini cukup lengkap. Selain supervisor dan co-supervisor.Â
Harus juga ada perwakilan dari APT, GAIA, Cirad, dan pihak eksternal. Jadi setidaknya ada 6 orang yang mengevaluasi tiap tahunnya. Yang biasanya dilakukan selama 2 atau 3 jam. Isinya tentunya presentasi dan tanya jawab. Dan diakhiri dengan kesimpulan ketua komite. Yang beberapa hari kemudian menuliskan laporannya. Laporan kesimpulan sidang komite. Apakah proyek doktor bisa dilanjutkan. Atau tidak sama sekali. Jika tidak. Tentu berarti gagal jadi doktor.
Penelitian
Penelitian adalah bagian utama proyek doktor. Bisa dibilang nyawanya proyek doktor. Karena tanpanya, tidak akan dapat data. Tanpa data, tidak akan ada tulisan. Tanpa tulisan, tidak akan ada disertasi. Tanpa disertasi, tidak akan ada doktor. Dalam kasus saya: penelitian tentang karbon di hutan Kalimantan. Yang saya lakukan dua kali. Masing-masing di Berau dan Malinau. Masing-masing sekitar 1 bulan.
Perkuliahan
Di kontrak doktor dengan APT, saya harus memenuhi minimal 100 jam peningkatan kemampuan internal. Bisa perkuliahan tentang bidang saya. Bisa juga terkait hal lain. Misalnya belajar bahasa Prancis. Tapi ada dua yang wajib diikuti. Tentang filosofi ilmu pengetahuan. Dan tentang penulisan ilmiah. Selain dua itu. Saya mengikuti perkuliahan lainnya. Statistik. Bahasa Prancis. Tropical forests. Carbon accounting methods. Dan lainnya. Namun demikian, karena saya akan mendapat gelar doktor dari KU juga.Â
Maka saya harus mengikuti aturan KU. Yaitu minimal mengikuti 25 ECTS. Yaitu satuan kredit perkuliahan di Eropa. Semacam SKSnya di Indonesia. Beruntung bagi saya. Karena main university-nya di Prancis. Sesuai dengan agreement, hanya diwajibkan minimal 15 ECTS. Semua perkuliahan ini tidak ada nilainya. Tidak ada nilai A, B, atau yang lainnya. Hanya disebutkan telah mengikuti perkuliahan yang dimaksud. Dalam sertifikatnya. Yang kemudian divalidasi oleh GAIA.
Konferensi
Konferensi ilmiah wajib dilakukan oleh calon doktor. Tujuan utamanya diseminasi hasil penelitian doktornya. Juga latihan berdiskusi dalam forum internasional. Dan tentu saja memperluas jaringan. Untuk penelitian kedepannya. Dalam hal ini, saya berkesempatan mengikuti dua kali konferensi. Satu di Prancis. Satunya lagi di Belgia. Semuanya dalam bentuk oral presentation.Â