kau mengingat kami yang salah,
kau penuntun yang siap memapah ketika kami mulai berjalan,
kau penunjuk jalan ketika kami bingung dipersimpangan,
kau tunggu kami diujung jalan yang salah,
agar kami tak menyerah,
kaulah penahan hasrat kami yang salah,
kaulah penghalang ketika kami hampir terjurang,
kau manusia luar biasa,
tak pandang kami dari mana,
tak kau tampak sedikitpun rona kesedihan,
tak kau tunjukkan sebuah penyesalan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!