Mengapa menggunakan cara ini? karena mengidentifikasikan diri dengan seorang tokoh atau model (misalnya orang tua), maka anak cenderung meniru pola-pola tingkah laku moral dari tokoh atau model tersebut tanpa disadari yang lama-kelamaan diambil alih oleh anak tersebut menjadi bagian dari dirinya sendiri4.
Sehingga dengan mencontohkan secara langsung karakter-karakter yang baik, anak-anak akan terbiasa dengan karakter yang baik dan menjadikan hal tersebut bagian dari dirinya.Â
Anak-anak juga perlu diajarkan mengenai teknologi yang terbatas, artinya memberikan mereka pengatahuan teknolgi (sains) yang seluas-luasnya tetapi tidak dengan konten yang belum pantas untuk mereka. Sehingga kualitas pendidikan anak dapat berkembang sesuai zaman tetapi tetap dalam karakter yang baik.
Tidak hanya diajarkan untuk terus berkembang secara global, namun anak-anak juga perlu ditanamkan kecintaan akan Indonesia terlebih budayanya sehingga kebudayaan di Indonesia akan tetap lestari tanpa terkecoh adanya globalisasi.Â
Solusi mempertahankan kebudayaan ini salah satunya melalui ekstrakulikuler, seperti ekstrakulikuler menari daerah, membuat kerajinan daerah atau dengan menyanyikan lagu daerah setelah pulang sekolah serta pengadaan satu hari menggunakan bahasa daerah. Ini akan sangat membantu anak-anak untuk mengenal dan melestarikan budaya daerah Indonesia.
Pendidikan dan pelestarian budaya dapat juga dilakukan di lingkungan tempat tinggal, dengan cara membentuk komunitas atau semacamnya yang isinya mengajarkan tentang kebudayaan, mulai dari sejarah, musik, alat dan lainnya.
Peran orang tua dan keluarga lainnya juga sangat penting. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mengajarkan pendidikan karatkter kepada anak-anaknya. Apabila anak-anaknya sudah menggunakan gawai sebaiknya terus dipantau konten apa saja yang ada di gawai sang anak, apakah konten tersebut pantas atau tidak atau apakah sang anak menjalin hubungan dengan lawan jenis.Â
Ketika menemukan hal-hal yang tidak sesuai, orang tua sebaiknya memberikan pengertian kepada sang anak bahwa apa yang dilakukannya atau konten yang dilihatnya pada gawai itu belum pantas untuk dirinya. Sampaikan dengan tenang dan sertakan alasan yang logis tetapi mudah dimengerti. Jangan langsung memarahi atau melarang sang anak, sebab hal itu akan membuat anak takut tetapi tidak menghentikan aksinya.
Saat menonton televisi bersama pun, usahakan untuk menonton tayangan televisi yang cocok untuk anak-anak, seperti kartun, berita atau acara ragam yang memberikan pengetahuan dan hiburan dengan konten yang pas. Jangan menonton tayangan sinetron saat bersama anak-anak, sebab tayangan tersebut belum dapat dipahami dengan baik oleh anak-anak.
Menggunakan bahasa daerah saat di rumah juga sangat membantu anak-anak untuk mengenali budaya daerah dan mereka pun tidak kehilangan jati diri budaya mereka. Karena pada dasarnya, semua berawal dari keluarga. Oleh sebab itu, orang tua dan keluarga lainnya sebagai agen sosial pertama harus menjadi pendidik dan pemberi contoh yang baik.
Pemerintah dapat memberikan andil dengan cara menetapkan kurikulum yang sesuai untuk pendidikan anak-anak Indonesia juga memberikan batasan penggunaan internet pada masyarakat sesuai umur masyarakat.Â