Dilansir dari linimasa Badan Standar Nasional Pendidikan, Presiden Republik Indonesia, Jokowi Dodo, pada saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 5-8 Februari 2018 Sawangan, Depok, mengatakan bahwa kekayaan sumberdaya alam tidak bisa menjamin kesejahteraan dan kesuksesan sebuah bangsa.Â
Oleh karena itu, jangan sampai sumber daya alam yang melimpah membuat kita malas, melemahkan daya juang dan membuat kita lemah dan tidak membuat kita kreatif. Orang nomor satu di Indonesia ini pun menambahkan yang memajukan sebuah negara adalah SDM, stabilitas sosial dan politik, kepemimpinan dan manajemen pemerintah, IPTEKS, serta kreatifitas dan inovasi1.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa hal yang perlu dilakukan untuk mengubah sebuah negara adalah meningkatkan kualitas SDM masyarakat negara tersebut. Bagaimana caranya meningkatkan kualitas SDM? Secara khusus di Indonesia?
Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu cara merubah dan meningkatkan kualitas SDM. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara2.Â
Pendidikan juga merupakan upaya merealisasikan tujuan negara Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 "...Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan Kesejahteraan Umum, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, dan Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia yang Berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial..."
Hadirnya teknologi sangat membantu dalam proses pendidikan Indonesia. Semua sistem pembelajaran dapat diakses melalui internet di mana saja dan kapan saja. Teknolgi yang sangat cepat ini merupakan dampak positif dari adanya globalisasi.Â
Kini, hampir semua sistem dalam pendidikan berbasis internet, mulai dari pendaftaran sekolah, data-data siswa, ujian sekolah sampai ujian nasional. Sudah seharusnya teknologi memberikan dampak yang positif.
Namun globalisasi dan teknologi juga memberikan dampak yang negatif. Dengan adanya globalisasi masyarakat Indonesia dapat mengakses dengan mudah segala informasi baik nasional maupun internasional. Kemudahan berinformasi juga dapat dilihat dari banyaknya media sosial yang ada saat ini, sebut saja Instagram, facebook, line, twitter, path dan lain sebagainya, yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia terutama para milenial.
Lalu apa keterkaitan antara pendidikan dan kebudayaan dengan teknologi?
Kecenderungan masyarakat yang tidak bisa lepas dari gawai merupakan dampak dari teknologi yang sangat nyata. Di setiap saat dan tempat, semua orang dari anak-anak hingga dewasa selalu bermain dengan gawai mereka tanpa memperdulikan sekitar mereka. Dilansir dari linimasa Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, bahwa Indonesia menempati tempat keenam dunia sebagai pengguna internet terbanyak di dunia3.Â
Berdasarkan data statistik  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 20174, terlihat bahwa pengguna internet terbesar adalah masyarakat dengan usia 19-34 tahun dengan angka 49,52%, yang masih merupakan usia sekolah atau sedang menempuh pendidikan. Dapat dipastikan generasi penerus bangsa kini sangat bergantung pada internet dan gawai.