Mohon tunggu...
Julia Andayani
Julia Andayani Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Karyawati antusias yang menuangkan segala ide, pemikiran, pendapat, ulasan dan pengalaman dalam sebuah tulisan. Dimana tulisan adalah bentuk dari berontak logika dan perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan ucapan. Silahkan kunjungi blog saya di juliaimnida.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Religius Boleh, tapi Usahakan Tetap Kalem Ya Kawan

9 September 2016   08:54 Diperbarui: 9 September 2016   11:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu suara langkah kaki dari orang-orang yang sedang berlari membangunkanku dan dengan sigapnya langsung ku pandangi jam tangan hitam stainless yang melingkar di pergelangan tangan kiriku. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima. Sejenak langsung ku berdiri dan segera berbaris di antrian para penumpang transjakarta tujuan Blok M. 

Seharusnya saya berada dibarisan terdepan, tetapi karena saya terlalu awal tiba di halte  jadi saya putuskan untuk duduk sebentar di bangku halte sembari menunggu waktu yang pas sambil menjelajah isi smartphone. Tapi tidak disangka saya malah jadi asik sendiri dengan smartphone saya sampai lupa waktu. 

Sekilas memang rutinitas saya tadi tidaklah berbeda dengan penumpang lainnya. Apalagi biasanya antrian selalu ramai sehingga sulit untuk mendapatkan bus dan membuat saya menunggu lagi. Dan lagi-lagi smartphone lah yang menjadi pelampiasanku. Pemandangan seperti ini memang sudah tidak asing lagi, penumpang lainnya juga asik dengan smartphone nya masing-masing. 

Untung saja pagi itu baterai smartphone saya sudah terisi penuh, jadi saya tidak terlalu mengkhawatirkan bus yang datangnya terlambat dan mati gaya. Terkadang saya bosan dengan smartphone sendiri dan mencuri pandang layar smartphone penumpang sebelah saya atau didepan saya.

Apa yang membuat masyarakat hampir tidak bisa terpisahkan dengan ponsel cerdas mereka? Yang menjadi titik konsentrasi pada ponsel cerdas tidak lain dan tidak bukan adalah media sosial. Ibarat seperti gosok gigi setelah bangun tidur, mengecek notifikasi media sosial juga rutinitas yang tidak bisa dihindari. Tidak heran kita punya memiliki lebih dari dua akun di media sosial yang berbeda. Karena dengan fitur masing-masing media sosial yang berbeda juga akan menyediakan fungsi yang berbeda. 

Membahas soal media sosial, hampir semua lapisan masyarakat memang memanfaatkannya dalam berbagai tujuan. Sebut saja mulai dari media sosial facebook, media sosial ini merupakan media sosial yang ngetrend semenjak saya duduk dibangku SMA sampai sekarang saya bekerja dan hingga sekarang masih melejit popularitasnya. 

Media sosial yang satu ini memang memberikan segudang kegunaan dan bisa dibilang paket lengkap, mulai dari memperbarui status, mengunggah, membagikan dan mengirimkan foto atau video, mengirimkan pesan secara personal atau sekedar ingin berkomentar di postingan teman, semuanya bisa dilakukan dalam satu aplikasi. 

Tidak heran memang aplikasi ini melejit popularitasnya. Masih banyak aplikasi lain yang tidak kalah lengkapnya seperti twitter atau path yang kurang lebih sama fiturnya. Atau bahkan media sosial yang lebih mengutamakan postingan foto atau video untuk menarik perhatian pengguna seperti instagram,  tumblr, pinterest, snapchat atau yang lainnya yang mungkin tidak saya ketahui. 

Dari semua media sosial yang sudah saya sebutkan tadi memang memiliki tampilan sampai fitur yang berbeda, tetapi tetap memiliki satu fungsi yang sama yaitu membagikan cerita kepada teman-teman media sosial kita.

white-wallpaper-57d15a9a549773f34aee167e.jpg
white-wallpaper-57d15a9a549773f34aee167e.jpg
Maka jangan heran semakin kesini, semakin marak penggunaan media sosial dikalangan masyarakat. Setiap harinya saya sendiri bisa menghabiskan kurang lebih 8 jam untuk sekedar mengecek akun saya. Seperti mata uang logam yang punya dua sisi, media sosial juga memiliki dampak negatif dan positif yang kurang lebih sudah dipahami oleh sebagian besar masyarakat. 

Dengan media sosial, kita akan lebih cepat mendapatkan informasi apapun yang kita cari. Tetapi disisi lain, media sosial juga banyak menyita waktu kita akibat kita terlalu rajin mengecek pembaruan di media sosial dan bahkan menjauhkan kita dari lingkungan sosial. Akibatnya kita menjadi manusia yang individualis dan hanya mempedulikan diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun