KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Awal saya menjadi guru aktifitas pembelajaran yang saya lakukan cenderung pada pembelajaran yang monoton, menggunakan sedikit metode dalam menyampaikan maeri ajar dan aktifitas belajar kurang menyenangkan. Hal ini saya sadari menjadi kekuarangan saya dalam proses pengajaran yang saya lakukan di dalam kelas. Saya selalu berusaha untuk menperbaiki proses pengajaran yang saya lakukan. Usaha yang saya lakukan bermula dari mencari revrensi tentang pembelajaran yang menyenangkan melihat praktik baik di video youtube hingga bertukar pendapat tentang pengalaman mengajar di dalam kelas dengan rekan guru lainnya. Sedikit demi sedikit salaksanakan dan mulai berdampak baik dalam proses pembelajaran di kelas. Seiring dengan perjalanan waktu dengan beberapa perubahan pembelajaran yang saya lakukan dan respon murid yang positif membuat saya merasa nyaman dengan pembelajaran yang telah berjalan. Tidak banyak perubahan yang saya lakukan untuk pembelajran, hal ini disebabkan saya merasa pembelajaran saya sudah baik jika dibandingkan pada saat awal saya mengajar di kelas dahulu. Suasana belajar yang kondusif juga menjadi faktor saya menjadi kurang berinovasi sera merasa berada di zona nyaman saya.
Sertalah saya mengikuti program guru penggerak angkatan 9 kota yogyakarta saya merasa pembelajaran yang saya laksanakn masih sangat kurang dalam menfasilitasi belajar masing- masing individu murid. Â Pembelajaran yang saya lakukan di kelas cenderung pada kegiatan yang berorientasi pada kelas yang sama, artinya masih ada beberapa murid yang tidak terfasilitasi pada pembelajaran yang saya lakukan. Pada modul 1 telah saya pelajari tentang filosifi pendidikan menurut KHD yang memberikan gambaran pada saya pagaimana pendidikan yang menuntun murid untuk menemukan kebahagiaan dan tumbuh sesuai dengan kodratnya. Pada modul 2.1 saya menemukan pehamanan tentang pembelajaran berdiferensiasi, yaitu pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam. Pembelajarn berdiferensiasi didasarkan pada tiga aspek utama yaitu:
- Kesiapan belajar, yaitu tingkat pemahaman maurid terhadap materi yang adan dipelajari.
- Minat, yaitu segala sesuatu yang disenangi dan dianggap menarik oleh murid.
- Profil belajar, yaitu bagimana murid belajar lebih efektif sehingga materi mudah diterima.
Perencanaan pembelajaran yang sudah mengacu pada ketiga aspek tersebut diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi semua murid tanpa terkecuali. Saya tetap berusaha untuk menyusun perencanaan pembelajaran yang mampu memfasilitasi murid dengan segala potensi dan kelemahan yang ada pad masing-masinf individu murid. Tidak mudah untuk terus berusaha melaksanakan pembelajaran tersebut, namun saya tetap berusaha untuk memahami kebutuhan murid dalam belajar serta memberikan pengalaman belajar yang tepat dan sesuai.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal yang dibaut oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terkait dengan:
- Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
- Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya.
- Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi.
- Manajemen kelas yang efektif.
- Penilaian berkelanjutan.
Pembelajaran berdiferensiasi hendaknya berdasar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.
Kebutuhan Belajar Murid
Seperti sudah sedikit dipaparkan pada tulisan sebulumnya bahwa pembelajaran berdiferensiasi berakar pada kebutuhan murid dimana kebutuhan belajar murid mengaju pada tiga aspek yaitu: 1) kesiapan belajar, 2) minat murid, 3) profile belajar murid.
Kesiapan belajar (readiness) merupakan kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru yang ada pada diri murid. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut.
- Minat Murid
Minat merupakan keadaan mental yang menghasilkan putusan yang berdasar dalam melakukan sesuatu yang dianggap menarik dan menyenangkan. Minat akan mempengaruhi motivasi murid dalam belajar. Ketika minat murid dalam belajar pada materi tertentu tinggi maka proses pembelajaran yang dilakukan akan menjadi sangat mudah dan menyenangkan, begitu juga sebaliknya jika minat belajar murid terhadap suatu maeri kurang maka pembelajaran akan sulit untuk mencapai tujuan. Di sinilah peran seorang guru merancang suatu pembelajaran yang berdasar minat murid sehingga tujuan belajar dapat tercapai.
- Profil Belajar Murid
Profile belajar murid mengaju pada bagaimana murid belajar dengan cara yang paling baik. Ketika guru merancang pembelajaran yang mempertimbangkan profile belajar murid secara langsung akan menciptakan peroses belajar secara alami dan mengalir sesuai dengan cara masing-masing murid belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi porfile belajar murid antata lain:
- Preferansi terhadap lingkungan, bagaimana lingkungan belajar dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman sehingga proses belajar akan membawa pada ketercapaian tujuan belajar murid.
- Pengaruh budaya, kebiasaan yang terjadi di dalam kelas akan sangat mempengaruhi proses belajar.
- Preferensi gaya belajar, gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing individu murid akan menentukan bagaimana murid belajar dengan cara yang lebih efektif. Gaya belajar murid dibagi menjadi tiga, 1) visual, yaitu gaya belajar yang lebih menonjolkan indera penglihatan, murid lebih suka belajar dengan melihat infrmasi dalam bentuk video, info grafis, diagram, catatan dan lain sebagainya. 2) auditori, yaitu gaya belajar yang lebih menonjolkan ingera pendengaran, murid akan nyaman belajar dengan mendengarkan penjelasan guru, mengdengarkan informasi dari radio, berdiskusi atau dengan mendengar musik. 3) kinertetik, yaitu gaya belajar yang lebih menonjolkan akifitas fisik.
- Preferensi terhadap pembelajaran yang majemuk. Kecerdasan yang ada pada manusia tidaklah hanya satu bidang saja melainkan erdapat beberapa kecerdasan antara lain: visual-spasial, musical, bodily-kinestetik, interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, logic-matematika.
Setrategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Untuk menerapkan pembalajar berdiferensiasi guru dapat menerapkan beberapa setrategi berikut:
- Diferensiasi konten
- Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. Contoh: memberikan pilihan konten materi kepada murid untuk dipelajari, seperti pada materi setruktur dan fungsi organ makhluk hidup, murid dapat memilih untuk mempelajari organ pernapasan, organ pencernaan, organ peredaran darai ataupun organ lainnya.
- Diferensiasi proses
- Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dilalui oleh murid yang dapat memungkinkan murid untuk berlatih dan memahami konten. Contoh: menghadirkan berpagai kegiatan pembelajaran yang menarik dalam penyampaian dan eksploari materi seperti bermain peran, diskusi kelompok atau bimbingan secara indifidu bagi murid yang membutuhkan.
- Diferensiasi produk
- Merujuk pada strategi membedakan produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari. Memberikan pilihan yang luas pada murid dalam menyajikan produk atau hasil belajar yang telah dilaksanakan seperti pembuatan poster, slide presentasi, model tiruan, artikel, peta konsep maupun poster.
Ketika guru mengetahui kebutuhan belajar murid maka guru akan merancang pembelajaran berdeverensiasi yang lebih terarah sesuai dengan setrategi pembelajaran diferensiasi yang cocok pada aktifitas belajar yang sesuai apa yang dibutuhkan murid dalam belajar. Harapannya perencanaan pembelajaran berdiferensiasi akan memudahkan murid mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
ABH
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI