Minat merupakan keadaan mental yang menghasilkan putusan yang berdasar dalam melakukan sesuatu yang dianggap menarik dan menyenangkan. Minat akan mempengaruhi motivasi murid dalam belajar. Ketika minat murid dalam belajar pada materi tertentu tinggi maka proses pembelajaran yang dilakukan akan menjadi sangat mudah dan menyenangkan, begitu juga sebaliknya jika minat belajar murid terhadap suatu maeri kurang maka pembelajaran akan sulit untuk mencapai tujuan. Di sinilah peran seorang guru merancang suatu pembelajaran yang berdasar minat murid sehingga tujuan belajar dapat tercapai.
- Profil Belajar Murid
Profile belajar murid mengaju pada bagaimana murid belajar dengan cara yang paling baik. Ketika guru merancang pembelajaran yang mempertimbangkan profile belajar murid secara langsung akan menciptakan peroses belajar secara alami dan mengalir sesuai dengan cara masing-masing murid belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi porfile belajar murid antata lain:
- Preferansi terhadap lingkungan, bagaimana lingkungan belajar dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman sehingga proses belajar akan membawa pada ketercapaian tujuan belajar murid.
- Pengaruh budaya, kebiasaan yang terjadi di dalam kelas akan sangat mempengaruhi proses belajar.
- Preferensi gaya belajar, gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing individu murid akan menentukan bagaimana murid belajar dengan cara yang lebih efektif. Gaya belajar murid dibagi menjadi tiga, 1) visual, yaitu gaya belajar yang lebih menonjolkan indera penglihatan, murid lebih suka belajar dengan melihat infrmasi dalam bentuk video, info grafis, diagram, catatan dan lain sebagainya. 2) auditori, yaitu gaya belajar yang lebih menonjolkan ingera pendengaran, murid akan nyaman belajar dengan mendengarkan penjelasan guru, mengdengarkan informasi dari radio, berdiskusi atau dengan mendengar musik. 3) kinertetik, yaitu gaya belajar yang lebih menonjolkan akifitas fisik.
- Preferensi terhadap pembelajaran yang majemuk. Kecerdasan yang ada pada manusia tidaklah hanya satu bidang saja melainkan erdapat beberapa kecerdasan antara lain: visual-spasial, musical, bodily-kinestetik, interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, logic-matematika.
Setrategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Untuk menerapkan pembalajar berdiferensiasi guru dapat menerapkan beberapa setrategi berikut:
- Diferensiasi konten
- Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. Contoh: memberikan pilihan konten materi kepada murid untuk dipelajari, seperti pada materi setruktur dan fungsi organ makhluk hidup, murid dapat memilih untuk mempelajari organ pernapasan, organ pencernaan, organ peredaran darai ataupun organ lainnya.
- Diferensiasi proses
- Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dilalui oleh murid yang dapat memungkinkan murid untuk berlatih dan memahami konten. Contoh: menghadirkan berpagai kegiatan pembelajaran yang menarik dalam penyampaian dan eksploari materi seperti bermain peran, diskusi kelompok atau bimbingan secara indifidu bagi murid yang membutuhkan.
- Diferensiasi produk
- Merujuk pada strategi membedakan produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari. Memberikan pilihan yang luas pada murid dalam menyajikan produk atau hasil belajar yang telah dilaksanakan seperti pembuatan poster, slide presentasi, model tiruan, artikel, peta konsep maupun poster.
Ketika guru mengetahui kebutuhan belajar murid maka guru akan merancang pembelajaran berdeverensiasi yang lebih terarah sesuai dengan setrategi pembelajaran diferensiasi yang cocok pada aktifitas belajar yang sesuai apa yang dibutuhkan murid dalam belajar. Harapannya perencanaan pembelajaran berdiferensiasi akan memudahkan murid mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
ABH
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI