Mohon tunggu...
Fancawati Rahman
Fancawati Rahman Mohon Tunggu... Guru - Fancawati

Mahasiswa Magister Management Pariwisata 📍Warszawa, Poland | Sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bakalarska, Alternatif Pilihan jika "Homesick" di Warsawa, Polandia

29 Desember 2018   10:27 Diperbarui: 30 Desember 2018   05:02 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kangkung satu ikat/Dokumentasi pribadi

Menjadi mahasiswa rantau merupakan hal yang susah-susah bahagia. Bagaimana tidak, kita bisa merasakan serta menikmati indahnya dunia dari berbagai sisi pandang yang berbeda. 

Namun, ketika berada jauh dari tanah kelahiran pastinya akan banyak hal yang akan dirindukan dari tanah air. Sebuah istilah beken yang semua perantau tentu paham akan maknanya, yah homesick atau homesickness.

Jika dalam peribahasa "tak ada gading yang tak retak", maka tak adapula perantau yang tak homesick.

Secara garis besar homesick atau homesickness adalah sebuah rasa kerinduan akan sesuatu yang ada di kampung halaman. Kerinduannya pun bervariasi, ada yang rindu akan suasana rumah, rindu teriknya mentari, rindu kehangatan kerabat dan keluarga dan pastinya rindu akan makanan yang khas nan kaya rasa dan selera.

Untungnya saat ini kita tidak hidup pada zaman megalitikum, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menuntaskan sindrom rindu kampung halaman. Dunia sekarang telah menawarkan teknologi yang super canggih untuk sekedar berjumpa via suara atau bersua jarak jauh namun terasa dekat melalui video call.

Kita tidak perlu lagi menunggu berminggu-minggu hingga berbulan lamanya sampai seorang pak pos datang menyelipkan surat sepucuk bukan? Pastinya! karena orangtua dan anak kadang punya beda cerita. hehehe

Lalu bagaimana jika yang dirindukan adalah makanannya?

Ada banyak pilihan, dua di antaranya dengan membeli atau masak sendiri. Sebenarnya di kota Warsawa terdapat dua restoran Indonesia yang menyediakan menu beragam, sekali dua tak apa jika makan di restoran, tapi jika setiap minggu mungkin harus mikir-mikir apabila kalian adalah tipikal mahasiswa yang ingin berhemat. hahaha.

Jadi masak sendiri adalah pilihan terbaik.

Kali ini saya akan berbagi referensi mengenai tempat yang bisa jadi alternatif pilihan jika merindukan makanan dengan cita rasa bumi pertiwi. Karena hampir semua bahan bakunya dijual di tempat tersebut.

Jika kamu tinggal di kota Warsawa ataupun berkunjung ke kota Warsawa dalam jangka waktu yang lumayan lama namun terlanjur terserang homesick, Bakalarskala obatnya.

Bakalarska on map/Dokumentasi pribadi
Bakalarska on map/Dokumentasi pribadi
Bakalarska adalah nama salah satu jalan yang terletak di kota Warsawa, tempatnya sangat mudah dijangkau, karena untuk sampai di sana kamu bisa menggunakan transportasi tramp atau bus dengan bantuan applikasi Jagdojade sebagai penunjuk arah. 

Pasar yang mayoritas pedangannya orang-orang Vietnam itu bernuansa pasar tradisional jadi tak hanya bahan baku makanan yang dijual namun keperluan lainnyapun tersedia. Kenapa beli bahan makanan Indonesia di Pasar Asia yang notabenenya orang Vietnam? Karena bahan baku masakan khas Vietnam tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Yaash

Nah, kembali ke pembahasan awal apa saja sih yang bisa dijumpai di sana? saya akan membagikan referensi beberapa di antaranya.

1. Kangkung. harganya sekitar 5-8 Zloty (20K-32K) tergantung dari jumlahnya dalam seikat.

Kangkung satu ikat/Dokumentasi pribadi
Kangkung satu ikat/Dokumentasi pribadi
2. Jeruk Limau, cabai rawit, dan asam muda. Buat kamu pecinta sambal cobek ataupun sayur asem yang tiga ini tentunya tak boleh terlewatkan. Harganya 5 Zloly (20K) untuk jeruk dan 15 Zloty (60K) untuk sebungkus cabai rawit.

3. Sayur Okra. Sayuran ini pastinya tidak asing lagi buat kamu. Harganya sekitar 20 Zloty (100K) per kilo.

Sayur Okra/Dokumentasi pribadi
Sayur Okra/Dokumentasi pribadi
4. Biji Kacang Hijau. Santapan musim dingin yang pas, apalagi kalau bukan bubur kacang hijau hehe. Harganya 15 Zloty per bungkus (20 K).

Kacang Hijau/Dokumentasi pribadi
Kacang Hijau/Dokumentasi pribadi
5. Jagung rebus. Kalau ini tidak diolahpun tak apa, bisa langsung santap dong. Tapi jika ingin bervariasi bisa juga diserut lalu dicampurkan susu dan keju. Makyoss, harganya 35 zloty (140 K) per bungkus.

Jagung Rebus/dokpri
Jagung Rebus/dokpri
6. Kamu tim Durian atau tim Nangka? atau dua-duanya? siapa sih yang tidak kenal dengan si raja buah ini, rasanya yang khas dan aromanya yang membuat pecintanya selalu rindu akan dirinya haha. Pun Nangka, buah yang bisa diolah menjadi berbagai jajanan ini ternyata bisa temukan di Pasar Asia loh.

Karena keduanya buahan-buahan tropis dan tentunya di ekspor harganya cukup merogok kantong 50-100 Zloty per satuan untuk durian (200 K-400 K) tergantung ukuran dan bobotnya dan untuk nangka dihargai 20 Zloty.

Durian,Nangka /Dokumentasi pribadi
Durian,Nangka /Dokumentasi pribadi
Itulah beberapa bahan baku serta makanan-makanan khas Asia yang sedikit tidak bisa mamanjakan lidah ketika Homesick di Warsawa. Sebenarnya yang dijual bukan hanya yang disertakan digambar aja ya guys, namun ada juga bahan-bahan baku seperti kecap, saos, kemiri tahu juga tempe.

Hal unik yang sekaligus menjadi tantangan di pasar ini adalah penjualnya tidak bisa bisa berbahasa Inggris, jika kamu bertransaksi kamu harus menggunakan bahasa tubuh. Tapi jangan khawatir, untuk menjumlahkan belanjaan kita akan dicatatkan di sebuah kertas yang kemudian yang berisi jumlah dari belanjaan.

Untungnya, ketika saya mengunjungi dan berbelanja di sana, saya mengajak seorang teman yang berasal dari Vietnam sehingga itu sangat membantu ketika proses transaksi.

Semoga tulisan ini menjadi bagian dari solusi homesick makanan yang sedang dialami, atau bahkan sekedar dikonsumsi sebagai informasi tambahan bahwa di belahan bumi manapun entah itu Afrika, Eropa, makanan Asia khususnya Asia Tenggara tidaklah sulit ditemui seperti yang dibayangkan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun