Hal unik yang sekaligus menjadi tantangan di pasar ini adalah penjualnya tidak bisa bisa berbahasa Inggris, jika kamu bertransaksi kamu harus menggunakan bahasa tubuh. Tapi jangan khawatir, untuk menjumlahkan belanjaan kita akan dicatatkan di sebuah kertas yang kemudian yang berisi jumlah dari belanjaan.
Untungnya, ketika saya mengunjungi dan berbelanja di sana, saya mengajak seorang teman yang berasal dari Vietnam sehingga itu sangat membantu ketika proses transaksi.
Semoga tulisan ini menjadi bagian dari solusi homesick makanan yang sedang dialami, atau bahkan sekedar dikonsumsi sebagai informasi tambahan bahwa di belahan bumi manapun entah itu Afrika, Eropa, makanan Asia khususnya Asia Tenggara tidaklah sulit ditemui seperti yang dibayangkan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H