Mohon tunggu...
Anazkia
Anazkia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Fansnya Anuar Zain, suka baca buku, suka baking, acap berkicau pendek di Twitter @anazkia dan kadang di anazkia.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Hitam dan Putih Kehidupan

28 April 2012   03:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:01 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup itu penuh warna Hitam dan putih menjadi cerita Bertemanlah dengan kemiskinan, maka kita akan merasa kaya Bertemulah dengan kekurangan, maka kita akan menemukan bahwa tak ada kehidupan yang sempurna

[caption id="" align="aligncenter" width="314" caption="Tersenyumlah, my litle brother"][/caption]

Tersenyumlah

Semoga dalam senyummu ada bungah yang membuncah

Ada bahagia yang kau curah

Bukan senyum duka

Yang di hatimu kau simpan luka

[caption id="" align="aligncenter" width="296" caption="Jendela Pagi"][/caption]

Bukalah pagimu

Lihatlah duniamu

Melalui jendela kamarmu

[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Sarapan pagi"]

Sarapan pagi
Sarapan pagi
[/caption]

Temani pagi

Dengan secangkir kopi

Ada Sedikit kudapan yang menemani

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Sandwich"]

Sandwich
Sandwich
[/caption]

Tak hanya kudapan pagi

Ada juga kepingan roti

Yang bisa dinikmati

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Kembang"]

Kembang
Kembang
[/caption]

Lihatlah sebentar kebelakang

Mungkin ada yang bisa menjadi pandangan

Ada kembang setangkai pada pepohonan

Sebelum  menjadi bebuahan

Ianya adalah nikmat Tuhan

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Mawar"]

Mawar
Mawar
[/caption]

Bukankah, mawar itu merah warnanya?

Lantas kenapa kalau kini ia berubah warnanya?

Ah, bukan mawar itu namanya

Kenapa selalu berharap kalau mawar itu merah?

Bukankah ada juga mawar putih?

Tapi bukan gelap begitu yang aku inginkan

Ah, engkau. Terlalu berharap rupanya

Lihatlah, meski gelap mawar itu berwarna

Tapi ada titik-titik embun sisa hujan bersamanya

[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Bertunas"]

Bertunas
Bertunas
[/caption]

Ia terbuang

Di tepian pantai ia terbiar

Mengering dan menua di bawah matahari yang bersinar

Tapi, ia masih bertunas

[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Pasir"]

Pasir
Pasir
[/caption]

Mungkin,

Awalnya adalah kelakuaan sebagian dari kita

Membuang sampah merata-rata

Dibuang begitu saja setelah melahap isinya

Sang kelapa merana (lebay) :D

Tapi lihatlah, ada pasir yang melekat menemaninya

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Pelita"]

Pelita
Pelita
[/caption]

Mampukah kita seperti pelita?

Menjadi penerang dalam kegelapan

Tak usahlah berharap menerangi sekitarnya

Tapi menjadi penerang dalam diri kita

Meranggas
Meranggas
Meranggas

Mungkin,

Ada kalanya kita seperti pohon itu

Meranggas dan mengering

Daunnya jatuh satu-satu

Seperti itulah kita

Satu demi satu digerogoti usia

Sampai ke tua

Atau gugur layu, ketika masih muda

Weekly photo challenge black and white kampret klik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun