Mohon tunggu...
anaya salsabila
anaya salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Pendidikan menurut Jhon Dewey

15 Oktober 2024   09:28 Diperbarui: 15 Oktober 2024   10:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hakikat Pendidikan Menurut John Dewey

John Dewey, seorang filsuf dan pendidik asal Amerika, adalah salah satu tokoh terkemuka dalam bidang pendidikan modern. Pemikirannya tentang pendidikan sangat berpengaruh dan masih relevan hingga saat ini. Dewey memandang pendidikan sebagai proses yang holistik dan dinamis, yang tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan kemampuan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

1. Pendidikan Sebagai Pengalaman

Salah satu gagasan utama Dewey adalah bahwa pendidikan harus dilihat sebagai pengalaman. Ia berargumen bahwa belajar tidak terjadi dalam kekosongan, tetapi melalui interaksi aktif dengan lingkungan. Pengalaman langsung, menurut Dewey, adalah kunci untuk memahami dunia. Dalam konteks ini, pendidikan harus dirancang untuk mengajak siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar. Ini berarti bahwa kurikulum harus mencakup kegiatan praktis yang memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pentingnya Pembelajaran Kolaboratif

Dewey juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pendidikan. Ia percaya bahwa interaksi sosial dan kerja sama antar individu merupakan bagian integral dari proses belajar. Melalui diskusi kelompok, proyek bersama, dan aktivitas kolaboratif lainnya, siswa dapat belajar dari satu sama lain dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting. Pembelajaran kolaboratif ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab dan solidaritas di antara siswa.

3. Pendidikan Sebagai Proses Berkelanjutan

Dewey memandang pendidikan sebagai proses berkelanjutan yang berlangsung sepanjang hidup. Ia berargumen bahwa pendidikan tidak terbatas pada ruang kelas atau kurikulum formal, tetapi juga mencakup pengalaman sehari-hari dan pembelajaran seumur hidup. Dalam pandangannya, pendidikan harus mempersiapkan individu untuk menjadi anggota masyarakat yang aktif dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya tidak hanya menekankan pada penguasaan pengetahuan akademis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan hidup dan nilai-nilai etika.

4. Konteks Sosial dan Budaya

Dewey sangat menyadari bahwa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan budaya di mana individu berada. Ia percaya bahwa pendidikan harus relevan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum harus dirancang dengan mempertimbangkan latar belakang budaya siswa dan kondisi sosial yang ada. Dengan cara ini, pendidikan dapat lebih bermakna dan membantu siswa untuk memahami peran mereka dalam masyarakat.

5. Pendidikan dan Demokrasi

Salah satu aspek penting dari pemikiran Dewey adalah hubungan antara pendidikan dan demokrasi. Dewey berargumen bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mendukung prinsip-prinsip demokrasi. Ia percaya bahwa pendidikan harus mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, berpartisipasi dalam diskusi publik, dan mengambil keputusan yang bijak. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang mempersiapkan individu untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

6. Kritik terhadap Sistem Pendidikan Tradisional

Dewey mengkritik sistem pendidikan tradisional yang dianggapnya kaku dan terfokus pada pengajaran yang bersifat dogmatis. Ia berpendapat bahwa metode pengajaran yang bersifat ceramah dan pengulangan tidak efektif dalam membangun pemahaman yang mendalam. Sebagai gantinya, Dewey mendorong penggunaan metode pengajaran yang lebih interaktif dan berbasis pengalaman, di mana siswa dapat mengeksplorasi dan menemukan pengetahuan mereka sendiri.

7. Kesimpulan

Hakikat pendidikan menurut John Dewey menekankan pentingnya pengalaman, kolaborasi, dan relevansi sosial. Pendidikan bukan hanya tentang penguasaan pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan keterlibatan dalam masyarakat. Dengan memahami pendidikan sebagai proses yang berkelanjutan dan interaktif, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan bermakna. Pemikiran Dewey memberikan panduan yang berharga bagi pendidik dan pembuat kebijakan dalam menciptakan sistem pendidikan yang mampu mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun