Mohon tunggu...
Ana Widyo
Ana Widyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca adalah tentang pengetahuan, menulis adalah tentang berbagi pengetahuan itu dengan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghadapi Tantangan Hoaks di Era Digital: Peneraapan Nilai-Nilai Pancasila untuk Membangun Etika Sosial dan Literasi Digital

27 Desember 2024   21:42 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:42 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak Hoaks terhadap Masyarakat

            Dampak hoaks sangat merugikan, baik secara sosial maupun psikologis. Beberapa dampak yang teridentifikasi dari penyebaran hoaks di media sosial antara lain:

  • Polarisasi Sosial: Hoaks dapat memperburuk polarisasi sosial di Indonesia, khususnya dalam konteks politik dan agama, yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
  • Kebingungan dan Ketidakpercayaan: Penyebaran hoaks yang tidak terkendali mengakibatkan kebingungan di kalangan masyarakat, serta mengurangi tingkat kepercayaan terhadap media mainstream dan otoritas resmi.
  • Tindakan Berisiko: Dalam beberapa kasus, hoaks mengenai kesehatan atau bencana alam telah menyebabkan masyarakat mengambil keputusan berisiko, seperti menolak vaksin atau menghindari langkah-langkah pencegahan kesehatan yang penting.

Peran Pancasila dalam Menanggulangi Hoaks

            Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama prinsip-prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, sangat relevan dalam mengatasi penyebaran hoaks di era digital. Beberapa cara penerapan nilai Pancasila yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain:

  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Masyarakat diajak untuk saling menghormati, berbagi informasi yang benar, dan menghindari penyebaran kebencian atau ketakutan. Melalui literasi digital yang baik, masyarakat dapat mengembangkan sikap kritis dalam menilai kebenaran informasi yang diterima.
  • Persatuan Indonesia: Hoaks seringkali memanfaatkan perbedaan antar kelompok untuk menimbulkan perpecahan. Pancasila mendorong masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Kampanye kesadaran yang menekankan nilai persatuan dapat mengurangi dampak hoaks.
  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Penerapan prinsip ini dapat dilihat dalam upaya pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan kebijakan yang bijak dalam menangani hoaks, seperti meningkatkan literasi digital dan mengembangkan sistem verifikasi informasi yang transparan. Pemerintah dan media harus menunjukkan kebijaksanaan dalam menanggapi isu-isu yang berpotensi menimbulkan konflik akibat hoaks.

Peran Literasi Digital dalam Meningkatkan Kewaspadaan Masyarakat

            Penelitian ini juga menemukan bahwa literasi digital memainkan peran kunci dalam membekali masyarakat dengan keterampilan untuk menyaring informasi yang diterima dan membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks. Pendidikan literasi digital yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila dapat memberikan landasan bagi masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain:

  • Pendidikan Literasi Digital: Memperkenalkan konsep-konsep dasar literasi digital sejak usia dini, mulai dari sekolah hingga masyarakat umum, sehingga setiap individu dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bertanggung jawab.
  • Verifikasi Informasi: Melalui pelatihan dan kampanye kesadaran, masyarakat dilatih untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya kepada orang lain. Ini sejalan dengan prinsip Hati-hati dalam Menyampaikan Informasi yang tercantum dalam nilai Pancasila.

Peran Pemerintah dan Platform Digital

           Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi penyebaran hoaks, seperti melalui pembuatan peraturan yang mengatur konten digital dan penindakan terhadap penyebar hoaks. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menciptakan keseimbangan antara kebebasan berbicara dengan perlindungan terhadap kebenaran informasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Peningkatan Kerja Sama dengan Platform Digital: Pemerintah harus bekerja sama dengan platform digital untuk menciptakan sistem yang lebih baik dalam mendeteksi dan mengatasi hoaks.
  • Sanksi dan Pendidikan: Selain penegakan hukum terhadap penyebar hoaks, pendidikan kepada publik mengenai bahaya hoaks dan bagaimana cara melawannya sangat penting.

Kesimpulan

           Penyebaran hoaks di era digital berdampak buruk pada masyarakat, seperti memicu perpecahan, kebingungan, dan keputusan yang salah. Untuk mengatasi masalah ini, Pancasila dapat menjadi landasan etika sosial yang kuat. Nilai-nilai seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan mendorong masyarakat untuk bertanggung jawab dalam berbagi informasi dan menjaga persatuan.

           Peningkatan literasi digital yang berbasis Pancasila sangat penting untuk membantu masyarakat mengenali dan mencegah hoaks. Kerja sama antara pemerintah, platform digital, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan harmonis. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, tantangan hoaks di era digital dapat diatasi secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun