Mohon tunggu...
ANATASYA SOLIN INDAH
ANATASYA SOLIN INDAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Just let it flow.

Selanjutnya

Tutup

Book

Misi Pencarian Sang Juru Dongeng dalam Novel "Segi Tiga" Karya Sapardi Djoko Damono

20 Desember 2023   12:47 Diperbarui: 20 Desember 2023   13:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Cerita ini berlanjut ketika sang juru dongeng mempertemukan Gendis dengan seorang laki-laki Bali yang bernama Wayan. Tampaknya tokoh Gendis jatuh cinta pada lelaki itu karena kepandaiannya dalam merangkai kata-kata. Segala hal yang Wayan ucapkan selalu berkaitan dengan perkawinan. Namun, Gendis mengetahui bahwa lelaki itu tidak mencintainya karena adanya pertimbangan hubungan antarkasta yang membedakan kedua tokoh itu. Walaupun keduanya tau akan perbedaan tersebut, dikisahkan bahwa mereka tetap pergi menyusuri kota untuk melakukan segala hal yang biasanya dilakukan oleh sepasang kekasih. Penokohan Gendis ditegaskan ketika ia heran mengapa juru dongeng mempertemukannya dengan lelaki Bali yang tidak bisa ia gapai itu.

Dalam kisah yang berbeda, dikisahkan sang juru dongeng membuat Hanindyo dan Noriko selalu berdua kemana pun mereka melangkah. Di sini, Noriko telah menganggap Suryo sebagai sejarah, sedangkan Han pun telah menganggap Gendis sebagai sejarah walaupun ia sempat mencintai perempuan itu. Hingga pada akhirnya, Noriko dan Han saling mengungkapkan perasaan cinta dan membuat janji untuk hidup bersama. Hubungan mereka diibaratkan Ratu Kidul dan Senapati dengan berlatar samudra yang menggambarkan kesucian cinta mereka. Lalu kedua tokoh tersebut masuk ke dasar samudra, ke dalam keraton yang tidak bisa diibaratkan kemegahannya.

“Tidak adakah dongeng yang selesai, Tuan?” Sapardi memakai kalimat tersebut sebagai penutup dari buku ini. Hingga akhir cerita, pembaca dibuat menebak-nebak tentang siapa sang juru dongeng yang sering diucapkan oleh para tokoh dalam novel tersebut. Setiap karakter hanya ditugaskan untuk menuruti setiap rencana sang juru dongeng tanpa boleh melanggarnya. Pada akhirnya, hanya sang juru dongenglah yang bisa memutarbalikkan alur cerita setiap karakter. Sapardi Djoko Damono memberi judul Segi Tiga karena menggambarkan para tokoh yang terlibat di dalamnya, yaitu Suryo, Noriko, dan Gendis yang memiliki satu sudutnya masing-masing, yaitu Tia, Han, dan Wayan, yang lebih tepatnya bisa dikatakan segi enam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun