Sedangkan, melansir Huffpost, penulis dan aktivis, Bene Viera mengatakan, laki-laki menyuruh tersenyum karena masyarakat mengkondisikan mereka berpikir jika perempuan hadir untuk dipandangi dan mendapatkan kesenangan.
"Laki-laki disosialisasikan untuk percaya mereka memiliki kendali atas tubuh perempuan. Hasilnya, mereka memberikan instruksi tentang bagaimana kita seharusnya melihat, berpikir, dan lakukan," katanya.
Faktanya, kebanyakan perempuan yang diberi instruksi ini sudah berumur dewasa dan layak menentukan sikap. Lagi pula, senyum atau tidak adalah bentuk ekspresi yang terhubung dengan suasana hati. Sehingga memintanya tersenyum tidak akan mengubah apapun, justru bisa memicu smilling depression. Akhirnya, mereka menutupi luka, penderitaan, dan kesedihannya dengan senyuman. Apakah ini menyenangkan bagi kalian?
Jika ada yang memintamu untuk tersenyum, katakan kepadanya, "Ekspresi wajahku bukan urusanmu". Perempuan hidup bukan untuk menyenangkan laki-laki.
So, please stop telling women to smile!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H