"Kaum muda yang kaya memiliki akses ke alkohol, lebih banyak akses ke obat-obatan terlarang dan lebih banyak waktu serta pengetahuan tentang cara menyalahgunakan sumber daya yang tersedia bagi mereka," tutur Ramesh.
Tidak dapat dipungkiri, di tengah masyarakat sosial, beberapa orang bermimpi untuk memiliki kehidupan sejahtera dan bergelimang harta.Â
Sehingga tak jarang mereka melakukan tindakan yang seharusnya tak dilakukan. Jika menginginkan sesuatu, bekerja keraslah. Meski pun kerja keras sendiri tak menjamin karena tidak semua manusia dapat mendapatkan keadilan.
Akan tetapi, perlu diingat, kaya dengan cara instan seperti menikah dengan orang kaya harus memperhatikan hal buruk yang bisa terjadi termasuk depresi.Â
Meskipun sebuah survei dari Chapman University menunjukkan perempuan menganggap lebih penting untuk memiliki pasangan yang menghasilkan uang setidaknya sebanyak yang mereka hasilkan (46 persen berbanding 24 persen laki-laki) dan memiliki karir yang sukses (61 persen berbanding 33 persen laki-laki).Â
Nyatanya, kebahagiaan tidak melulu tentang materi, namun bagaimana cara menjalani hidup dengan lebih banyak bersyukur dan menemukan pasangan yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H