Daya yang melakukan kendali akan membuat Putu semakin lama merasa tidak kuat. Dan kendali yang dilakukan Daya inilah penyebab pertengkaran sering terjadi dan melemahkan konsep diri mereka masing-masing.
  Gaya komunikasi mengendalikan Daya, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan Putu. Orang-orang yang menggunakaan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communication. Kendali komunikasi ini lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibandingkan upaya untuk berharap pesan. Daya tidak khawatir dengan pandangan negatif Putu, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaannya sebagai suami untuk memaksa Putu mematuhi pandangan-pandangannya. Kontrol komunikasi sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demikian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini tak jarang bernada negatif sehingga Putu memberi respon atau tanggapan yang negatif pula.
  Konsep diri menurut Jalaludin Rakhmat (1996: 99) didefinisikan sebagai gambaran dan penilaian diri kita, pandangan dan perasaan kita tentang diri kita sendiri. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal karena setiap orang melakukan tindakan dilandasi oleh konsep diri.
  Dengan adanya kendali mengingatkan yang dilakukan Daya terhadap Putu membuat komunikasi terhambat hingga membuat mereka sering bertengkar. Dalam hal ini, bisa jadi Putu memiliki prasangka buruk atas strategi kendali yang dilakukan Daya meskipun maksud Daya menggunakan strategi kendali tersebut baik dan juga perbedaan persepsi satu sama lain. Daya menganggap dengan strategi kendali mengingatkan bisa membuat ikatan pernikahan mereka menjadi lebih harmonis, tetapi Putu beranggapan dengan kendali tersebut dirinya merasa terkekang.
  Strategi yang dilakukan Daya terhadap Putu terkadang melemahkan konsep diri masing-masing. Jika Daya tidak ingin mengingatkan, seharusnya Putu berupaya lebih maksimal agar strategi kendali yang digunakan oleh Daya tidak dilakukan. Begitu pun Daya dalam menggunakan kendali apa sudah sesuai aturan. Seharusnya mereka berdiskusi mencari solusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H