Mohon tunggu...
Ana Surjanto
Ana Surjanto Mohon Tunggu... Freedom Writer -

Orang Boyolali - Alumni LPDP RI - Student Ambassador Monash University - Dosen Fakultas Dakwah IAIN Salatiga - Penulis Muda 7 Warna (E: ana.stnk@gmail.com, IG: ana_surjanto, Twitter: @AnaSurjanto)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

'Move on' dari Penjajahan dengan Bahasa, Keberagaman dan Pendidikan

10 Juli 2017   05:16 Diperbarui: 10 Juli 2017   08:38 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Poin ketiga yakni dengan pendidikan. Terserah apakah full day school atau apa namanya, semoga pendidikan di negeri tercinta mampu mengintegrasikan sejarah dengan realita kehidupan agar generasi muda tak gagap apalagi lupa dengan sejarah negerinya sendiri. Jangan sampai begitu gabung kelompok tertentu atau masuk lingkungan baru, bisa saja ikut membenci Indonesia karena melupakan jasa dan pengorbanan Para Pahlawan, Ulama' dan Founding Fathers kita.

Juga semoga pelajaran di sekolah bukan sekadar untuk dihafal, namun bisa diaplikasikan. Contoh kongkrit yang bisa saya usulkan, misalnya belajar PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) dengan tema 'Toleransi' bisa diintegrasikan dengan Sejarah (Ilmu Sosial). Siswa-siswi bisa diajak langsung untuk berkunjung ke Masjid, Kuil terdekat atau ada wisata ke Candi (kalau belum mampu wisata ke Candi, bisa dengan permainan menggunakan gambar tentang tempat-tempat beribadah) yang membuat anak mengenal dan memahami sejarah munculnya agama di Indonesia. Tanpa mengetahui sejarah (jati diri sendiri) bagaimana bisa memahami orang lain agar konflik keagamaan atau konflik dengan diri sendiri bisa semakin minim dan pendidikan bisa mengawalnya.

 Let's move on and bring Indonesia to the world!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun