Pendekatan / ParadigmaÂ
Menurut Harmon (dalam Astuti, 2022: 16) paradigma adalah cara mendasar untuk berpikir, menilai, mempersepsi, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus mengenai suatu realitas.
Secara singkat, paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat konsep, asumsi, keyakinan, nilai, metode atau aturan yang akan membentuk kerangka kerja pelaksanaan (Astuti, 2020, h.16).
Pada film 'Jaka Sembung" paradigma yang digunakan adalah paradigma kritis. Menurut Guba dan Lincoln (dalam Astuti, 2022: 22) paradigma kritis menyatakan bahwa ilmu sosial sebagai suatu proses yang secara kritis mengungkap struktur asli di balik stuktur yang nampak dengan tujuan membentuk suatu kesadaran sosial untuk memperbaiki serta merubah kondisi kehidupan manusia.
Hakekat mengenai realitas sosial adalah bahwa realitas sosial merupakan sesuatu yang semu dan terbentuk dari proses sejarah, kekuatan sosial budaya, dan ekonomi politik.
Jika dilihat dalam film 'Jaka Sembung' ini, realitas sosial yang terjadi di dalam film ini terbentuk dari proses sejarah, kekuatan sosial budaya, dan juga ekonomi politik.
Secara kritis, film ini mengungkap struktur asli dari kepemimpinan Hindia Belanda. Terungkap bahwa komandan Hindia Belanda yang ingin berkuasa, memanfaatkan berbagai macam kekuatan lainnya untuk membentuk struktur tertentu guna mencapai keinginannya.
Sama halnya dengan film 'Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212' menggunakan paradigma kritis yang dimana film ini menceritakan tentang kekuasaan seseorang. Wiro Sableng yang ingin menuntas habis Mahesa ingin menyatakan bahwa sebuah kekuasaan yang baik itu bukan dengam kekuatan-kekuatan jahat.
Secara tidak langsung kedua film ini ingin memperbaiki dan merubah kondisi kehidupan manusia yang terkadang ingin mendapatkan kekuasaan yang besar tetapi menggunakan cara yang salah.
GenreÂ
Genre mulai dikenal sekitar tahun 1770-an dan berasal dari kata Perancis dan Latin (Astuti, 2022, h.23). Steve Neale (dalam Astuti, 2022: 23) mendefenisikan genre sebagai kode dan kesepakatan. Dalam hal ini, penonton juga menjadi penting sebagai penentu kepuasan dari kesesuaian genre.